REPUBLIKA.CO.ID, OVIEDO - Puluhan sekolah di seluruh Spanyol melaporkan kasus baru Covid-19 selama minggu pertama belajar. Menteri Pendidikan Spanyol Isabel Celaa mengatakan kepada Televisi Spanyol (RTE) bahwa hingga Rabu, 53 sekolah telah melaporkan "insiden" terkait virus korona.
Banyak sekolah baru membuka pintunya untuk para siswa pekan ini, sementara daerah lain belum memulai semester musim gugur. Meskipun banyak kasus virus di kalangan staf dan siswa, banyak sekolah tetap dibuka.
Beberapa sekolah menempatkan sejumlah siswa dalam karantina 14 hari setelah seorang guru atau rekannya dinyatakan positif terinfeksi virus.
Sementara itu, kasus harian di Spanyol juga mencatat rekor baru. Sebanyak 10.764 kasus baru dilaporkan dalam 24 jam terakhir, angka tertinggi sejak pandemi melanda negara itu.
Sedikitnya 41 orang kehilangan nyawa akibat Covid-19, sementara 1.141 orang dirawat di rumah sakit dalam 24 jam terakhir.
Pada Kamis, pejabat lokal mengumumkan bahwa dua kota akan diisolasi karena tingkat penularan yang tinggi, yaitu Jumilla di wilayah selatan Murcia dan Andorra di wilayah Aragon.
Dokter di Madrid juga mengumumkan rencana aksi mogok tak terbatas yang akan dimulai pada 28 September, meskipun layanan penting akan tetap dibuka.
“Kurangnya sumber daya ekonomi dan memburuknya situasi karena pandemi telah mendorong dokter perawatan primer ke batas yang tidak bisa diterima yang tidak hanya berdampak pada profesional kesehatan tetapi juga pasien mereka," kata asosiasi dokter Amyts.