Jumat 11 Sep 2020 15:03 WIB

India-China tak Tetapkan Waktu untuk Lepas Pasukan

Kedua negara hanya setuju bahwa masing-masing pihak harus mematuhi semua perjanjian

Rep: Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
Dalam foto file 5 Mei 2013 ini, pasukan Tiongkok memegang spanduk bertuliskan, Anda telah melintasi perbatasan, silakan kembali, di Ladakh, India. India dan Cina berusaha pada hari Rabu,(17 /6/2020), untuk mengurangi ketegangan setelah bentrokan fatal di sepanjang perbatasan  di Himalaya yang menewaskan 20 tentara India. Pertempuran Senin di daerah pegunungan terpencil di Ladakh, di Kashmir, mengikuti perubahan oleh India terhadap status politik Kashmir di tengah-tengah tarik ulur geopolitik dengan Amerika Serikat di wilayah tersebut.
Foto: AP, file
Dalam foto file 5 Mei 2013 ini, pasukan Tiongkok memegang spanduk bertuliskan, Anda telah melintasi perbatasan, silakan kembali, di Ladakh, India. India dan Cina berusaha pada hari Rabu,(17 /6/2020), untuk mengurangi ketegangan setelah bentrokan fatal di sepanjang perbatasan di Himalaya yang menewaskan 20 tentara India. Pertempuran Senin di daerah pegunungan terpencil di Ladakh, di Kashmir, mengikuti perubahan oleh India terhadap status politik Kashmir di tengah-tengah tarik ulur geopolitik dengan Amerika Serikat di wilayah tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Pemerintah India dan China sepakat untuk agar pasukan yang dikerahkan di perbatasan kedua negara menahan diri, menyusul ketegangan yang berlangsung. Dalam pertemuan antara menteri luar negeri kedua negara pada Kamis (10/9) malam, kesepakatan untuk menjaga jarak dan meredakan ketegangan tercapai.

Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi bertemu di Ibu Kota Moskow, Rusia. Keduanya setuju bahwa situasi di perbatasan negara mereka saat ini bukanlah apa yang bertujuan untuk kepentingan bersama. Meski demikian, dalam kesepakatan untuk meredakan ketegangan, baik India maupun China tidak menetapkan batas waktu untuk melepas puluhan ribu pasukan di perbatasan.

Baca Juga

Kedua negara hanya setuju bahwa masing-masing pihak harus mematuhi semua perjanjian dan protokol yang ada tentang urusan di perbatasan, menjaga perdamaian, dan ketenangan di daerah perbatasan, serta menghindari tindakan apa pun yang dapat meningkatkan masalah.

Awal pekan ini, Jaishankar menggambarkan situasi di perbatasan dengan China sebagai masalah sangat serius dan mengatakan ini tidak dapat dipisahkan dari kondisi hubungan dua negara. Dalam pertemuan ini, India dan Cina sepakat saat situasinya mereda, mereka harus mempercepat pekerjaan untuk menyimpulkan cara membangun kepercayaan baru, guna menjaga dan meningkatkan perdamaian, serta ketenangan di daerah perbatasan.