Sabtu 12 Sep 2020 17:50 WIB

Pemerintah Prancis Pastikan tidak Ada Lockdown Lagi

Lockdown telah menyebabkan perekonomian Prancis terpuruk

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Perdana Menteri Prancis  Jean Castex berbicara selama konferensi pers untuk mempresentasikan rencana pemulihan krisis Pemerintah untuk ekonomi dari pandemi Covid-19 di Paris, Prancis, 3 September 2020.
Foto: EPA-EFE/LUDOVIC MARIN
Perdana Menteri Prancis Jean Castex berbicara selama konferensi pers untuk mempresentasikan rencana pemulihan krisis Pemerintah untuk ekonomi dari pandemi Covid-19 di Paris, Prancis, 3 September 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengatakan pemerintah tidak akan menerapkan kembali kebijakan karantina wilayah (lockdown) untuk menekan kasus infeksi virus corona. Prancis memiliki angka kematian akibat corona tertinggi ketujuh di dunia. Namun pemerintah memastikan bahwa kegiatan ekonomi dan sosial tetap berlanjut dengan menerapkan protokol kesehatan.

Castex mengatakan pemerintah akan menerapkan sejumlah langkah baru untuk mencegah penularan virus corona. Langkah-langkah baru itu di antaranya pengujian cepat untuk kasus-kasus prioritas dan pembatasan sosial di daerah-daerah yang menjadi zona merah.

Baca Juga

"Virus itu bersama kita selama beberapa bulan lagi dan kita harus berhasil menghadapinya tanpa membiarkan diri kita ditarik sekali lagi ke dalam narasi penguncian nasional," kata Castex.

Prancis melaporkan 9.406 kasus baru virus corona pada Jumat (11/9). Pemerintah merevisi data statistik Covid-19 yang menunjukkan bahwa kematian akibat virus itu di Prancis telah meningkat sebanyak 80 kasus dalam 24 jam terakhir, sehingga total kematian nasional menjadi 30.893.

Prancis memberlakukan karantina yang ketat pada Maret di puncak gelombang pertama pandemi. Kebijakan ini berhasil mencegah rumah sakit mengalami kewalahan karena pasien virus corona yang terus bertambah. Namun di sisi lain, lockdown telah menyebabkan perekonomian negara itu terpuruk.

Pemerintah kemudian melonggarkan karantina nasional pada awal Mei. Sejak saat itu jumlah kasus secara bertahap meningkat dan rumah sakit mulai kelebihan kapasitas.

Castex mengatakan peningkatan kasus tersebut sangat mengkhawatirkan di tiga wilayah yakni kota Marseille, Bordeaux, serta wilayah Guadeloupe di Karibia Prancis. Castex telah meminta para pemimpin di tiga wilayah itu untuk mengajukan proposal kepada pemerintah pusat agar mereka dapat melakukan tindakan secara lokal dalam menahan laju penyebaran virus.

Castex menjelaskan pejabat lokal di seluruh Prancis akan meningkatkan kewenangan untuk memberlakukan pembatasan baru jika perlu, termasuk membatasi kegiatan bisnis. Selain itu, mereka harus lebih disiplin dalam menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker.

"Saya dengan sungguh-sungguh hari ini mengimbau rasa tanggung jawab Anda masing-masing. Satu-satunya cara kita akan berhasil menghentikan pandemi ini adalah jika kita semua waspada dan tetap bersatu," kata Castex.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement