Ahad 13 Sep 2020 01:20 WIB

Beijing Umumkan Pembatasan Aktivitas Diplomat AS

Pembatasan aktivitas diplomat AS jadi tindakan balasan China.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Reiny Dwinanda
Pada 16 September 2018, bendera Amerika ditampilkan bersama dengan bendera Cina di atas becak di Beijing. Pada hari Jumat, 24 Juli 2020, Cina telah memerintahkan Amerika Serikat untuk menutup konsulatnya di kota Chengdu bagian barat dalam konflik diplomatik yang semakin sengit. Perintah itu mengikuti penutupan AS dari konsulat China di Houston.
Foto: AP / Andy Wong
Pada 16 September 2018, bendera Amerika ditampilkan bersama dengan bendera Cina di atas becak di Beijing. Pada hari Jumat, 24 Juli 2020, Cina telah memerintahkan Amerika Serikat untuk menutup konsulatnya di kota Chengdu bagian barat dalam konflik diplomatik yang semakin sengit. Perintah itu mengikuti penutupan AS dari konsulat China di Houston.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Pemerintah China telah mengumumkan pembatasan aktivitas diplomat AS di China daratan serta Hong Kong. Menurut laporan, tindakan itu dilakukan sebagai tanggapan atas perlakuan terhadap pada diplomat China di AS pada tahun lalu.

Mengutip Al Arabiya, Sabtu (12/9), Pemerintah China mengunggah pernyataannya secara daring pada Jumat malam. Menurut Jubir Kementerian Luar Negeri China, aturan itu akan berlaku untuk diplomat senior dan semua personel lainnya di Kedutaan Besar AS di Beijing serta konsulatnya di seluruh China.

Baca Juga

Namun, juru bicara tersebut mengatakan bahwa China mendukung "pertukaran normal dan kerja sama antara semua sektor kedua negara".  Pembatasan itu bisa dicabut jika AS juga mencabut tindakan serupa pada Oktober lalu.

"Sekali lagi, kami mendesak pihak AS untuk segera memperbaiki kesalahannya dan mencabut pembatasan tidak masuk akal yang diberlakukan pada Kedutaan Besar China dan konsulat beserta stafnya," katanya.

Dia menegaskan, tanggapan China hanyalah timbal balik dari tindakan AS terhadap China. Hingga kini, Kedutaan Besar AS di Beijing masih belum mengomentari peraturan baru tersebut. Terpisah, Washington juga masih mengeluh tentang kurangnya akses timbal balik dalam akses ke media.

Sejauh ini, ketegangan China-AS atas perdagangan, teknologi, dan banyak masalah lainnya semakin meluas ke bidang diplomasi dan media. Bahkan, Washington juga diketahui telah memerintahkan penutupan Konsulat Jenderal China di Houston pada Juli lalu.

Menanggapi hal tersebut, China juga memerintahkan penutupan Konsulat AS di kota barat daya Chengdu.  Penutupan itu, menjadi pukulan ganda bagi AS, mengingat Konjen di Chengdu merupakan kunci AS dalam pemantauannya di wilayah Tibet yang masih bergolak di Himalaya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement