Senin 14 Sep 2020 16:15 WIB

Tes Covid-19 Timpang, Jokowi: DKI Sudah Tinggi, Lain Rendah

Jokowi meminta Menkes benar-benar merancang strategi testing yang komprehensif. 

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Agus Yulianto
Presiden Joko Widodo
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyinggung perkara timpangnya tes PCR Covid-19 di daerah. Dalam rapat terbatas di kantor presiden, Senin (14/9), Jokowi meminta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk menekan jarak angka tes PCR antardaerah yang terlampau jauh. 

"Kapasitas testing antardaerah itu ketimpangannya harus segera diperkecil. Jangan sampai ada yang sudah tinggi, tetapi ada provinsi lain yang masih jauh di bawahnya. Misalnya, di DKI Jakarta ini sudah mencapai 324 ribu, provinsi-provinsi yang lain masih di bawah 100 ribu," kata Presiden Jokowi 

Teguran soal ketimpangan tes PCR ini bukan yang pertama kali. Dalam sidang kabinet awal September, Jokowi juga menegur Menkes Terawan untuk membuat desain perencanaan tes Covid-19 yang lebih baik. Setelah pandemi melanda Indonesia enam bulan, Jokowi meminta Menkes benar-benar merancang strategi testing yang komprehensif. 

"Menyangkut berapa jumlah laboratorium yang harus ada di sebuah provinsi, berapa reagen yang harus terdistribusi pada sebuah provinsi. Perencanaan itu kita perlukan sehingga kelihatan nanti, kasus-kasus positif ini berada di wilayah atau provinsi yang mana," ujar Jokowi.

Jokowi mewanti-wanti bahwa strategi dalam menyiapkan laboratorium di daerah ini penting lantaran berkaitan dengan meratanya kemampuan testing Covid-19. 

"Bukan berdasarkan wilayah administrasi tapi sekali lagi desain perencanaan harus betul-betul ada dan disiapkan," kata presiden lagi. 

Urusan kesehatan, ujar Jokowi, harus tertangani dengan baik apabila ingin ekonomi kembali pulih sepenuhnya. Jokowi pun mengingatkan agar kepala daerah hati-hati dalam memutuskan pembukaan sektor ekonomi. Ia mengatakan bahwa prioritas penanganan Covid-19 tetap pada sektor kesehatan. 

"Memang kita ingin secepatnya restart di bidang ekonomi. Jangan sampai kita urusan kesehatan, urusan covid ini belum tertangani dengan baik kita sudah menstarter restart di bidang ekonomi. Ini juga sangat berbahaya," kata presiden. 

Dari seluruh provinsi di Indonesia, DKI Jakarta mencatatkan kemampuan testing Covid-19 yang paling tinggi. Per Ahad (13/9) kemarin, jumlah orang yang menjalani tes PCR mencapai 6.547 orang dalam sehari. Angka ini menyumbang 25 persen dari total test PCR nasional.  DKI Jakarta juga mampu menjalankan 51.767 tes PCR dalam sepekan terakhir. Angka ini jauh di atas rekomendasi WHO untuk ibu kota, yakni 10.645 tes dalam sepekan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement