Selasa 15 Sep 2020 17:39 WIB

Islam Ajarkan Tetap Optimis di Tengah Pandemi

Islam mengajarkan untuk tetap optimistis.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Esthi Maharani
Kata
Kata

REPUBLIKA.CO.ID, Sebagian dari kita mungkin ada yang berkeluh-kesah tentang betapa sulitnya situasi pandemi Covid-19. Pendapatan yang berkurang signifikan membuat orang-orang merasa terpuruk dan kesulitan melewati masa-masa sekarang ini.

Namun, bagaimana pun sulitnya kehidupan, Islam mengajarkan untuk tetap optimistis. Ahmad Sarwat Lc, MA, menjelaskan hal ini dalam bukunya "Memetik Hikmah di Tengah Wabah", yang diterbitkan Rumah Fiqih Publishing.

Dia memaparkan, dalam hadis Bukhari dan Muslim yang diriwayatkan dari Anas bin Malik, Nabi Muhammad SAw bersabda, "Tidaklah penyakit menular tanpa izin Allah dan tidak ada pengaruh dikarenakan seekor burung, tetapi yang mengagumkanku ialah al-Fa'lu (optimisme), yaitu kalimah hasanah atau kalimat thayyibah (kata-kata yang baik)."

"Kita tetap wajib bersikap optimistis dalam menghadapinya dan berucap kata-kata yang baik. Hal ini sebagaimana diajarkan oleh Nabi saw dalam hadits dari Anas bin Malik radhiyallahuanhu," jelasnya.

Apalagi, Ahmad menerangkan, para ahli medis menyampaikan salah satu faktor yang memicu penyembuhan para pasien korban Covid-19 adalah mentalitas yang optimis dan tidak stres. "Yang dibicarakan bukan angka-angka korban kematian, melainkan angka-angka kesembuhan," terangnya.

Rasulullah SAW pun melarang umatnya berbicara yang tidak baik. Kalau tidak bisa membicarakan yang baik-baik saja, maka sebaiknya diam saja. "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam." (HR. Bukhari Muslim)

Ahmad juga menyampaikan, berbagai bencana termasuk wabah di masa kenabian Muhammad SAW seperti sekarang ini bukan bentuk hukuman dan kemurkaan Allah SWT. Sebab Nabi Muhammad SAW telah meminta secara khusus agar umatnya, yaitu umat Islam agar tidak dimusnahkan dengan bencana-bencana sebagaimana umat terdahulu.

Nabi SAW dalam hadis shahih riwayat Imam Muslim bersabda:

"Aku telah memohon kepada Allah sebanyak tiga hal. Allah mengabulkan yang dua dan menolak yang satu. Aku memohon kepada Alah agar tidak membinasakan umatku dengan kekeringan dan kelaparan dan Allah pun mengabulkan. Dan aku memohon agar Allah SWT tidak membinasakan umatku dengan menenggelamkannya dan Allah pun mengabulkannya. Dan terakhir, aku memohon kepada Allah agar tidak ada fitnah dan perbedaan di antara umatku, tetapi Dia (Allah) tidak mengabulkannya." (HR Muslim).

Selain itu, Ahmad juga menerangkan soal doa Nabi Muhammad SAW yang meminta keringanan atas umatnya. Doa itu tercantum dalam ayat-ayat terakhir Surat Al-Baqarah. "Umat terdahulu diberi beban syariat yang teramat berat dan hampir tidak ada keringanan sedikit pun. Berbeda dengan umat Nabi Muhammad yang selalu diberi keringanan beban syariat yang amat banyak," jelas Ahmad.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement