Rabu 16 Sep 2020 13:57 WIB

Putri Nourah Al-Faisal Ungkap Diskriminasi Media Prancis

Surat kabar Prancis Les Echos enggan menampilkan Putri Nourah mengenakan hijab

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Nourah Al-Faisal
Foto: Instagram
Nourah Al-Faisal

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Putri Nourah Al-Faisal yang juga pendiri label perhiasan yang berbasis di Paris, Nuun Jewels, mengungkapkan soal diskriminasi yang ia terima dari surat kabar Prancis. Di media sosial, putri Arab Saudi ini berbagi pertukaran antara timnya dan surat kabar Prancis Les Echos. Namun, menurut desainer Saudi ini, surat kabar tersebut enggan menampilkan gambar dirinya lantaran ia mengenakan jilbab dalam potret tersebut.

"Sebagai perancang perhiasan wanita Saudi yang bekerja di Eropa, ada saat-saat saya menghadapi segala macam diskriminasi. Sesuatu terjadi hari ini yang saya rasa tidak bisa dibiarkan berlalu," tulis Putri Nourah dalam unggahan yang dibagikan di akun Instagram miliknya, dilansir di Arab News, Rabu (16/9).

Ia kemudian melanjutkan rincian dari insiden yang ia alami. Awalnya, Nuun didekati oleh Les Echos. Mereka kemudian meminta untuk memberikan foto dari beberapa karyanya untuk sebuah artikel tentang perhiasan. Mereka juga meminta foto Putri Nourah. Namun, Les Echos kembali meminta foto yang lain. Karena itu, Nuun memberikan mereka akses ke file yang berisi beberapa foto profil profesionalnya.

Dalam unggahannya, Putri Nourah mengatakan bahwa ia dikirimi pesan melalui agen koordinator humas yang menjelaskan bahwa gambar yang dibagikan tersebut tidak sesuai. Namun, disebutkan mereka siap untuk menerima gambar tanpa hijab. Jika tidak, surat kabar itu tidak akan menggunakan Nuun Jewels dalam artikel mereka.

Putri Nourah lantas berbagi kekecewaannya dalam perbincangan dengan Arab News. Ia mengatakan, bahwa ia menyoroti kejadian tersebut karena mereka tidak bisa melawan perilaku tersebut dengan tetap diam dan tenang.

"Rasisme dan diskriminasi ada di mana-mana di seluruh dunia. Itu adalah sesuatu yang harus kita tangani, sebagai masyarakat, kita harus terus membahasnya," ujarnya.

Meskipun insiden ini terjadi dengan media Prancis, namun Putri Nourah ingin menekankan bahwa itu sama sekali bukan representasi (penggambaran) dari orang-orang Prancis atau negara tersebut. Ia menekankan itu dalam unggahannya yang berbunyi, "Teman dan rekan kerja saya di Prancis semua telah mengirimi saya pesan yang mengatakan itu adalah sesuatu yang tidak dapat diterima."

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement