Kamis 17 Sep 2020 07:32 WIB

Pemred Republika: Abah Alwi Sosok Wartawan Teladan

Tulisan Abah Alwi selalu detil, otentik, dan kaya dengan perspektif,

Kenangan wartawan senior Alwi Shahab, berfoto bersama wartawan Republika saat Syukuran 50 Tahun Karya Emas Abah Alwi di Kantor Republika, Jakarta (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Kenangan wartawan senior Alwi Shahab, berfoto bersama wartawan Republika saat Syukuran 50 Tahun Karya Emas Abah Alwi di Kantor Republika, Jakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar meninggalnya wartawan senior Republika, Alwi Shahab menjadi duka mendalam keluarga besar Republika. Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi mengatakan, kepergian Abah Alwi, demikian ia akrab disapa, adalah kehilangan besar bagi keluarga besar Republika, dunia pers, dan masyarakat pecinta sejarah. "Abah adalah sosok wartawan teladan. Hingga usia yang menua, Abah tidak berhenti reportase untuk bisa melahirkan karya-karya jurnalisme yang penting untuk dinikmati masyarakat. Semangat reportasenya bahkan jauh meninggalkan para yuniornya," ujar Irfan, Kamis (17/9). 

Irfan mengatakan, Abah Alwi tak kenal lelah untuk terus mencintai profesinya sebagai jurnalis. Bukan hanya itu, Abah Alwi juga saksi sejarah berbagai peristiwa penting di negeri ini. Irfan menyebut, pergulatan jurnalisme Abah Alwi yang selalu dekat dengan pusat kekuasaan, membuat artikel sejarahnya sulit tertandingi. "Tulisannya detil, otentik, dan selalu kaya dengan perspektif," kata Irfan.

Baca Juga

Sebagai wartawan yang bertugas di Istana, Abah bisa banyak bercerita 'di balik panggung' para penguasa negeri ini. Sangat dalam kesaksian Abah atas perjalanan sejarah bangsa ini. Irfan juga mengatakan, secara personal, karakter Abah ini juga sangat friendly dan selalu respek kepada semua orang. "Sepanjang saya kerja bareng Abah, tidak pernah satu kali pun melihat Abah marah atau menunjukkan rasa kecewa terhadap siapapun. Doa yang terbaik untuk Abah. Insha Allah Abah selalu bahagia di sana. Selamat jalan, Bah," ujar Irfan.

Abah Alwi meninggal dunia Kamis (17/9) pukul 03.00 dini hari. Rencananya almarhum akan dimakamkan selepas waktu Ashar di Kober, depan kelurahan Balekambang Jl Pucung, Jakarta Timur. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement