REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, dua pesawat antikapal selam China terbang di zona identifikasi pertahanan udara mereka. Angkatan udara Taiwan terpaksa mengusir pesawat-pesawat China tersebut.
Peristiwa ini terjadi di hari yang sama pejabat pemerintah Amerika Serikat (AS) tiba di pulau itu. Taiwan berulang kali mengeluhkan China meningkatkan aktivitas militernya di ruang udara dan perairan mereka.
Taipei menilai aksi-aksi tersebut bagian dari upaya Beijing untuk menegaskan kedaulatan mereka di pulau demokrasi tersebut. Pekan lalu, Taiwan mengatakan China menggelar dua latihan militer di tenggara pulau mereka.
Latihan dilakukan di antara pulau utama Taiwan dan pulau Pratas yang dikelola Pemerintah Taiwan. China mengatakan, latihan itu adalah 'aksi yang diperlukan' untuk melindungi kedaulatan mereka.
Pada Kamis (17/9), Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, dua pesawat antikapal selam China terbang di ruang udara tempat latihan militer itu berlangsung. Melalui sambungan radio, Taiwan memperingatkan dua pesawat China itu untuk pergi.
Dalam pernyataan singkat, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, angkatan udara mereka juga memantau dua pesawat China itu. Peristiwa ini terjadi di hari yang sama ketika Wakil Menteri Bidang Pertumbuhan Ekonomi, Energi, dan Lingkungan AS Keith Krach tiba di Taiwan.
Kunjungan pejabat AS ke Taiwan mungkin akan membuat Beijing marah. Washington selalu mengatakan mendukung pulau demokrasi tersebut.
Ketika Menteri Kesehatan AS Alex Azar menjadi pejabat tinggi pertama AS yang mengunjungi Taiwan setelah empat dekade pada bulan lalu, pesawat tempur Cina terbang cepat melintasi garis tengah Selat Taiwan dan dilacak oleh rudal Taiwan.