Sabtu 19 Sep 2020 00:11 WIB

Program Kompetensi Penceramah, Wamenag: Ormas Dibutuhkan

Ada 53 ormas keagamaan yang hadir dalam peluncuran program kompetensi penceramah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Andri Saubani
Wakil Menteri Agama (Wamenag), KH Zainut Tauhid.
Foto: Republika/Fuji E Permana
Wakil Menteri Agama (Wamenag), KH Zainut Tauhid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menyampaikan Kementerian Agama (Kemenag) akan terus terbuka bagi ormas-ormas keagamaan yang ingin mengikuti program penguatan kompetensi penceramah agama. Kemenag juga akan mengajak seluruh pimpinan ormas dan lembaga keagamaan serta tokoh agama untuk ikut serta dalam program itu.

"Karena program ini tidak mungkin diselenggarakan oleh Kemenag sendiri. Keikutsertaan dari seluruh komponen masyarakat utamanya tokoh-tokoh agama dan juga tokoh-tokoh ormas keagamaan sangat dibutuhkan," ujarnya dalam agenda peluncuran program tersebut di Jakarta, Jumat (18/9), yang ditayangkan melalui konferensi video.

Baca Juga

Zainut mengatakan, saat ini ada 53 ormas dan lembaga keagamaan yang turut hadir dalam peluncuran program itu. Program ini dilaksanakan oleh Kemenag sesuai direktorat jenderal masing-masing agama. Ada Ditjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam, Bimas Kristen, Bimas Katolik, Bimas Hindu, Bimas Buddha dan Bimas Konghucu.

"(Ditjen-ditjen ini) akan menyelenggarakan program ini sesuai dengan audience-nya masing-masing," imbuhnya.

Program tersebut, lanjut Zainut, untuk memberikan penguatan kompetensi bagi para penceramah agama baik pada aspek materi metodologinya, maupun aspek penguatan moderasi beragama dan wawasan kebangsaan. Agar penceramah agama memiliki pemahaman yang lebih luas, memiliki metodologi yang sesuai tuntutan zaman, dan juga tentunya punya integritas dalam pengembangan wawasan keberagamaan dan kebangsaan.

"Jadi untuk Ditjen Bimas Islam, akan memulai program ini pada tanggal 30 September dengan target 8.200 orang di daerah maupun pusat, dan dilanjutkan oleh Ditjen Bimas yang lain," jelasnya.

Zainut menyampaikan, peluncuran program ini momen baik yang harus dimanfaatkan untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan keagamaan. Dia mengatakan, kehadiran para tokoh agama sangat dinanti oleh masyarakat.

"Kementerian Agama sangat concern dalam mendorong peran yang lebih luas dari para penceramah dalam pembangunan bidang agama. Karena itulah saya takkan berhenti membuka diri untuk juga proaktif menjalin kerja sama dan kemitraan dengan seluruh ormas keagamaan dalam optimalisasi peran para penceramah agama," katanya.

Pemerintah, lanjut Zainut, menyadari tidak semua langkah pembinaan dapat dilakukan seorang diri. Kemenag berupaya terus meningkatkan kualitas serta bekerja sama dengan stakeholder seperti pimpinan ormas kegamaan untuk bersama-sama merumuskan dan menjalankan fungsi pembinaan keberagamaan ini.

"Ini bertujuan untuk mengembangkan kompetensi para penceramah agama sehingga dapat memenuhi tuntutan zaman dan sekaligus meneguhkan perannya di tengah modernitas. Tak bisa dipungkiri, ada banyak perubahan zaman yang harus kita jawab dengan perspektif yang moderat," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement