Ahad 20 Sep 2020 15:20 WIB

Sampah Masker Terus Menumpuk di Sukabumi

Di masa pandemi sampah yang paling banyak limbah masker.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas memindahkan kantong-kantong berisi limbah masker masyarakat (ilustrasi)
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Petugas memindahkan kantong-kantong berisi limbah masker masyarakat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Masa pandemi Covid-19 di Kota Sukabumi berdampak pada peningkatan produksi sampah masker. Hal ini dikarenakan penerapan protokol kesehatan salah satunya warga diminta memakai masker dalam mencegah penyebaran Covid-19.

Hal ini disampaikan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi pada gerakan World Cleanup Day yang digiatkan serentak di 157 negara di dunia pada Sabtu (19/9). Kegiatan tersebut diawali dengan apel yang dipimpin Wali Kota Sukabumi di Balai Kota Sukabumi dan dihadiri Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni serta 15 komunitas peduli lingkungan salah satunya Sahabat Lingkungan (Saling.id).

Baca Juga

Selanjutnya wali kota memimpin aksi memungut sampah di jalanan dengan sasaran yakni Jalan Ir Djuanda, Jalan RE Martadinata, Jalan Ahmad yani, Jalan Rumah Sakit. "Di masa pandemi sampah yang paling banyak limbah masker dan ini tidak bisa dipungkiri," ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi.

Sebabnya pada masa pandemi kebutuhan warga meningkat dibandingkan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan arahan dari pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 salah satunya menggunakan masker.

Di sisi lain, pemkot menggencarkan upaya peduli lingkungan dengan mengikuti gerakan World Clean Up Day. "Kegiatan ini dalam rangka mengembangkan dan mengedukasi masyarakat sekaligus mensosialisasikan program World Clean Up Day yang setiap tahun dilaksanakan," ujar Fahmi. Semangatnya agar warga lebih peduli pada lingkungan hidup.

Momen ini juga digerakkan supaya mampu menekan produksi sampah. Fahmi mengatakan, pada tahun ini berbeda dibanding dengan tahun lalu karena dilakukan audit sampah atau memilah sampah baik organik dan non organik.

Selain itu karena pertimbangan keamanan dan keselamatan gerakkan ini tidak terlalu banyak melibatkan peserta dan menerapkan protokol kesehatan. "Di tengah pandemi mudah-mudahan memberikan semangat kebaikan untuk warga kota dan jadi stimulan agar hidup bersih," imbuh wali kota.

Targetnya mampu mengedukasi warga sekitar dan sifatnya stimulan mencontohkan serta mengajak warga. Aksi ini tidak berhenti di sini karena akan terus bergulir agar warga memahami pentingnya arti lingkungan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Sukabumi Adil Budiman mengatakan, gerakan untuk mencintai lingkungan terus digencarkan. Targetnya kepedulian warga menjaga lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah dapat diterapkan di masyarakat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement