Ahad 20 Sep 2020 16:23 WIB

Jenazah Positif Covid Dimandikan Keluarga di Cilacap

Insiden memandikan jenazah covid ini membuat Dinkes lakukan tracing warga yang hadir.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas medis membawa jenazah pasien COVID-19 saat proses pemakaman (ilustrasi)
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Petugas medis membawa jenazah pasien COVID-19 saat proses pemakaman (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Insiden terkait Covid 19, terjadi di Kroya Kabupaten Cilacap. Seorang pasien laki-laki yang positif Covid yang meninggal dunia di rumah sakit, dimandikan dan dishalatkan keluarga di rumahnya.

Menyusul kejadian ini, Dinkes Cilacap telah melakukan tracing pada seluruh warga yang melakukan kontak langsung dengan jenazah. "Besok akan disemprot disinfektan. Sedangkan warga yang diketahui melakukan kontak erat, kita lakukan swab," jelas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Cilacap dr Pramesti Griana Dewi, Ahad (20/9).

Baca Juga

Dia menyebutkan, pasien tersebut meninggal saat dirawat di RS di Kabupaten Banyumas. Saat itu, petugas RS yang merawat sudah mencurigai korban terjangkit Covid 19, sehingga dilakukan swab. "Namun sebelum hasil swab keluar, pasien tersebut meninggal dunia," jelasnya. 

Pasien diketahui masuk rumah sakit pada 16 September, dan meninggal tidak lama kemudian. Sedangkan swab, baru keluar pada Sabtu (19/9). Dokter Pramesti juga menyatakan, saat pasien tersebut meninggal, pihak rumah sakit sebenarnya sudah melakukan penatalaksanaan jenazah dengan menggunakan protokol pasien Covid 19. Pada pihak keluarga juga sudah disampaikan agar jenazah langsung dimakamkan.

Namun oleh pihak keluarga, ambulans jenazah yang mengantar diminta membawa jenazah ke rumah keluarga pasien. Di rumah keluarga pasien tersebut, jenazah yang sudah dimasukkan dalam peti, dibuka kembali untuk dimandikan dan disholatkan sebelum kemudian dimakamkan.

Menyikapi kejadian ini, dr Pramesti menyatakan, pihaknya telah melakukan tracking dan tracing terhadap siapa saja yang telah melakukan kontak dengan jenazah. "Kita sudah memiliki data siapa saja yang menyentuh jenazah atau berdekatan dengan jenazah," jelasnya.

Untuk sementara, dia menyebutkan, ada 20 orang yang terdata telah melakukan kontak dengan jenazah. "Mungkin saja jumlahnya bertambah. Besok akan kita swab semua," katanya.

Selain swab, dr Pramesti menyatakan, pihaknya akan melakukan penyemprotan desinfektan di rumah duka. Tidak hanya di lokasi tempat memandikan jenazah, tapi juga di seluruh rumah pasien. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement