Selasa 22 Sep 2020 00:06 WIB

Kasus Positif Covid-19 di Tangsel Tembus 1.010 Kasus

Angka kematian akibat Covid-19 di Tangsel mencapai 53 orang.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Nidia Zuraya
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie
Foto: pemkot tangsel
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN — Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Satuan Gugus Tugas mengumumkan delapan kasus baru positif Covid-19, Senin (21/9). Dengan demikian, total kasus positif Covid-19 di Kota Tangsel hingga Senin sekitar pukul 13.00 WIB, sudah menembus 1.010 kasus.

Berdasarkan lama resmi Pemkot Tangsel, https://lawancovid19.tangerangselatankota.go.id dari jumlah tersebut, tercatat 817 pasien di antaranya dinyatakan sembuh. Angka kesembuhan bertambah lima orang dari data terakhir pada Ahad (20/9). Sedang angka kematian akibat Covid-19 tidak bertambah, tetap dengan jumlah 53 orang.

Baca Juga

Adapun terdapat 140 pasien positif Covid-19 di wilayah Tangsel yang masih dirawat atau isolasi mandiri. Kemudian, jumlah suspek yang masih aktif sebanyak 59 orang dan probable aktif tercatat 10 orang.

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan sebagai besar penambah angka kasus positif Covid-19 di wilayahnya merupakan imported case. Berdasarkan data, ada sekitar 75 persen kasus positif Covid-19 yang bertambah disebabkan oleh interaksi warga ketika berada di luar daerah.

"Ya memang kasus terkonfirmasi positif belakangan ini 75 persen itu imported case, hasil interaksi warga sini ketika di luar Tangerang Selatan," katanya.

Benyamin melanjutkan, kebanyakan pasien positif yang beraktivitas sehari-hari di luar daerah, mereka tidak menyadari jika terpapar Covid-19 ketika kembali ke Tangsel. Mereka pun menularkan Covid-19 ke orang lain di rumahnya maupun di lingkungannya.

"Kebanyakan kita itu orang tanpa gejala (OTG). Jadi mereka tanpa sadar tertular di luar Tangsel, kemudian dia membawa ke Tangsel," jelasnya

Sementara pada perpanjangan PSBB jilid ke-12 ini, pemkot akan menggalakkan razia masker. Pihaknya telah berkoordinasi dengan TNI dan Polri, Satpol PP untuk mengawasi protokol kesehatan masyarakat.

"Strategi kita, kita melakukan pengetatan PSBB dalam arti dilakukan razia masker gabungan bersama TNI dan Polri," ujar Benyamin.

Operasi gabungan akan semakin sering digelar di wilayah perbatasan, terutama perbatasan Bogor, Depok dan Jakarta. Hal itu demi mencegah Imported case yang belakangan paling banyak terindikasi.

"Kemudian di tempat-tempat keramaian, di pasar, di rumah makan, di toko dan sebagainya itu dilakukan sosialisasi sekaligus pengenaan sanksi lah bagi yang tidak menggunakan masker,” katanya.

Sementara, Pemkot Tangsel tetap menyiagakan Rumah Lawan Covid-19 yang siap menampung pasien Covid-19 untuk isolasi. Kini dari 150 tempat tidur kapasitasnya, sudah terisi sekitar 63 pasien.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement