REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Ustadz Yendri Junaidi, Lc MA
Mungkin seseorang tidak menduga kalau ucapannya akan menimbulkan kemarahan banyak orang. Mungkin juga ia tidak bermaksud menyinggung siapapun.
Tapi kata itu telah terucap. Mengembalikannya ke tempat asal, seperti panah dipulangkan ke busurnya, tidaklah mungkin. Sebuah kata masih berada dalam kendali pemiliknya selama ia belum terucap. Setelah terucap, ia tak mungkin bisa dikontrol lagi.
Yang harus lebih diwaspadai sesungguhnya adalah kalimat yang terucap, yang dianggap biasa-biasa saja, tapi bisa mengakibatkan seseorang dibenamkan ke dalam neraka. Rasulullah SAW bersabda:
إن العبد ليتكلم بالكلمة ما يتبين فيها يزل بها في النار أبعد مما بين المشرق والمغرب
“Seorang hamba berbicara satu kalimat yang tidak dipikirkannya, bisa membuatnya tergelincir ke dalam neraka yang jaraknya lebih jauh dibandingkan jarak antara Timur dan Barat.” (HR Bukhari).
Yang lebih menakutkan adalah : sudahlah manusia marah, Allah SWT pun murka. Oleh karena itu, Imam Ali bin Abi Thalib RA berkata:
لسان العاقل وراء قلبه وقلب الأحمق وراء لسانه
“Lidah orang berakal berada di belakang hatinya. Sementara hati orang yang bodoh berada di belakang lidahnya.”
Sebelum kata terucap, berikanlah kesempatan kepada hati dan akal untuk mempertimbangkannya secara matang, apakah ia patut dilepas atau sebaiknya ditahan.
Tapi, Allah SWT Mahaadil. Sebagaimana halnya ada kalimat yang tidak terlalu dipikirkan bisa membuat seseorang dibenamkan ke dalam neraka, ada juga kalimat yang tidak terlalu dihiraukan, ternyata membuat derajatnya ditinggikan. Rasulllah SAW bersabda:
إن العبد ليتكلم بالكلمة من رضوان الله، لا يلقي لها بالا، يرفعه الله بها درجات، وإن العبد ليتكلم بالكلمة من سخط الله، لا يلقي لها بالا، يهوي بها في جهنم
“Sesungguhnya seorang hamba berbicara satu kalimat yang diridhai Allah, ia tidak terlalu menghiraukannya, tapi disebabkan kalimat itu Allah akan mengangkat derajatnya.”
Sesungguhnya seorang hamba berbicara satu kalimat yang dimurkai Allah, ia tidak terlalu mempedulikannya, tapi dengan kalimat itu ia akan terjun ke dalam neraka Jahanam.
*Magister hadits Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, dosen Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Diniyyah Puteri Padang Panjang