Rabu 23 Sep 2020 10:30 WIB

Presiden Prancis: Kami Siap Berdialog soal Mediterania Timur

Macron meminta Turki memberikan klarifikasi tentang tindakannya di Libya dan Suriah

Red: Nur Aini
Presiden Prancis Emmanuel Macron
Presiden Prancis Emmanuel Macron

 

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Selasa (22/9) mengatakan pihaknya menghormati Turki dan siap berdialog dengan Turki tentang masalah Mediterania Timur.

Baca Juga

“Kami menghormati Turki. Kami siap untuk berdialog. Tapi kami berharap Turki menghormati kedaulatan Eropa, hukum internasional, dan memberikan klarifikasi tentang tindakannya di Libya dan Suriah,” kata Macron, berbicara pada sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-75.

Macron mengatakan komitmen untuk dialog yang efektif dan jelas di Mediterania Timur diperlukan "untuk menghindari ruang konfrontasi baru yang akan membahayakan hukum internasional."

"Yang kami butuhkan adalah rasa hormat terhadap hukum dan kerja sama internasional, rasa hormat antar sekutu," ujarnya.

Ketegangan baru-baru ini meningkat karena masalah eksplorasi energi di Mediterania Timur. Yunani, dengan dukungan Prancis, memperdebatkan kegiatan eksplorasi energi Turki di kawasan itu, mencoba mengklaim wilayah maritim Turki berdasarkan pulau-pulau kecil di dekat pantai Turki.

Turki, negara dengan garis pantai terpanjang di Mediterania, telah mengirimkan kapal bor untuk mengeksplorasi energi di landas kontinennya. Turki dan Republik Turki Siprus Utara memiliki hak di wilayah tersebut.

Untuk mengurangi ketegangan, Turki telah menyerukan dialog untuk memastikan pembagian yang adil dari sumber daya kawasan. Turki dan Prancis juga berselisih soal Libya, di mana Ankara mendukung pemerintah Tripoli yang sah dan diakui PBB, sementara Prancis mendukung pasukan milisi pemberontak jenderal Khalifa Haftar.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/presiden-prancis-kami-menghormati-turki-dan-siap-berdialog-soal-mediterania-timur/1982478
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement