REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tengah berada di Korea Selatan (Korsel). Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan Erick sedang berupaya menjajaki kerja sama terkait vaksin Covid-19.
"Pak Erick sekarang lagi ke Korsel, ini juga merupakan bagian dari langkah-langkah ini. Kemarin beliau sudah berangkat ke Korsel," ujar Arya saat Ngopi BUMN bertajuk "BUMN Bahu-Membahu Atasi Covid-19" di Jakarta, Kamis (23/9).
Arya menyampaikan penjajakan kerja sama dengan negara lain merupakan bagian dari persiapan produksi vaksin yang sedang dilakukan Indonesia. Arya menyebut kapasitas produksi vaksin Covid-19 Bio Farma kini semakin meningkat mencapai 350 juta vaksin per tahun.
Selain menggandeng perusahaan luar negeri seperti Sinovac dari Cina dan G42 dari UEA, Arya mengatakan pemerintah juga terus mendorong percepatan produksi vaksin dalam negeri yakni vaksin merah putih.
"Kami (BUMN) juga kerja sama membuat vaksin merah putih bersama Eijkman yang diharapkan tahun depan sudah bisa uji klinis dan 2022 sudah bisa produksi," ucap Arya.
Arya menyampaikan, sejak awal Erick langsung bergerak cepat meminta BUMN untuk bahu membahu melakukan penanganan Covid-19. Arya menyebut penambahan kasus covid di Indonesia pada fase awal memang cukup melambat sehingga ketersediaan kamar masih mencukupi.
Namun, lanjut Arya, Erick meminta BUMN melakukan antisipasi jika terjadi lonjakan kasus dengan menyiapkan sejumlah rumah sakit BUMN untuk menangani pasien Covid-19.
"Kami melakukan intervensi. Yayasan BUMN intervensi supaya memperlambat penyebaran. Kita juga meningkatkan kapasitas rumah sakit dan menyediakan wisma atlet untuk yang gejala ringan," kata Arya.
Kementerian BUMN, lanjut Arya, menyediakan 31 rumah sakit BUMN di seluruh Indonesia untuk menangani pasien Covid-19.