REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kota Sukabumi meluncurkan moda trasportasi bus transit Sukabumi dan bus wisata Ajak Kami. Sarana ini untuk menjangkau daerah yang belum tersedia moda transportasi di Jalur Lingkar Selatan Cibeureum Kota Sukabumi hingga Cibolang Kabupaten Sukabumi.
Walikota Sukabumi Achmad Fahmi berharap di usia Kota Sukabumi yang ke-106, Sukabumi mampu menata peradaban melalui transportasi. Ia juga berharap pertambahan usia bukan hanya seremonial, tapi ada perbanikan pelayanan kepada masyarakat khususnya dari sektor transportasi.
"Sebab menata dan membangun kota adalah membangun peradaban," kata Fahmi dalam peluncuran bus transit Sukabumi dan bus wisata Ajak Kami di Terminal Tipe C Kota Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (24/9).
Ia meminta jangan ada terminal bayangan yang menimbulkan kemacetan. Selain itu, penataan ruas parkir di jalan provinsi dan pusat juga harus bisa dilakukan.
Namun hal ini tidak mungkin dilaksanakan sendirian. Ia mengungkapkan, Pemkot Sukabumi membutuhkan dukungan dari berbagai sektor karena menata dan membangun peradaban masuk ke berbagai lini. Baik pendidikan, kesehatan, infrastruktur, termasuk di dalamnya transportasi.
Apalagi, salah satu ciri negara maju adalah tertib berlalu lintas. Sambil di sisi lain negara juga menghadirkan sarana transportasi aman, nyaman, dan murah bagi warganya.
Pandemi Covid-19 yang belum selesai akan menjadi tantangan khususnya transportasi. Dalam arti, transportasi publik harus memenuhi standar protokol kesehatan.
Direktur Angkutan Multimoda Kementerian Perhubungan Ahmad Yani berharap keberadaan bus transit Sukabumi dapat memudahkan warga mengakses sarana trabsportasi. "Sehingga warga dapat merasakan sarana transportasi yang nyaman dan aman," kata Yani