Kamis 24 Sep 2020 22:53 WIB

Islam di Bulgaria, Minoritas Tapi Solid dan Kian Berkembang

Umat Islam di Bulgaria adalah minoritas yang menemukan identitas mereka.

Red: Nashih Nashrullah
Umat Islam di Bulgaria adalah minoritas yang menemukan identitas mereka.  Masjid Banya Bashi di Kota Sofia, Bulgaria
Umat Islam di Bulgaria adalah minoritas yang menemukan identitas mereka. Masjid Banya Bashi di Kota Sofia, Bulgaria

REPUBLIKA.CO.ID, Secara tradisional, Muslim Bulgaria terdiri atas tiga kelompok: keturunan Turki, Muslim Roma, dan Pomaks. Di luar kelompok itu terdapat komunitas Muslim imigran. Kelompok ini muncul pada 1960-an sebagai hasil pertukaran pelajar negara-negara Arab dengan Bulgaria. Lainnya, dalam jumlah yang sangat kecil, yakni Muslim Tatar.

Muslim Turki, demikian orang Bulgaria menyebut keturunan Turki penganut Islam, adalah kelompok minoritas terbesar, kira-kira tujuh pesen dari populasi Bulgaria. Mereka terkonsentrasi di sebelah tenggara, di sepanjang perbatasan Bulgaria-Turki, dan di dekat Kota Razgrad dan Shumen di timur laut Bulgaria. 

Baca Juga

Kelompok kedua adalah Muslim Roma atau orang-orang Gypsie yang memeluk Islam. Ada pula yang menyebut mereka Turkified Roma atau mereka yang diislamkan saat Kekaisaran Ottoman menguasai Balkan. Mereka berbicara dalam bahasa Turki, menjalani ritual Islam, mengidentifikasi diri sebagai Turki, tapi tidak diterima oleh komunitas mainstream Turki di Bulgaria karena berkulit gelap.

Sedemikian rumitnya identitas Muslim Roma menyebabkan sensus yang diselenggarakan Pemerintah Bulgaria tidak pernah menghasilkan data yang valid. Tidak ada yang tahu pasti berapa jumlah mereka. WikiLeaks menyebut jumlah mereka antara 200 ribu sampai 400 ribu.