Jumat 25 Sep 2020 06:21 WIB

Hampir 3.000 ASN Pemda DIY Diskrining Massal

Skrining dilakukan melalui rapid diagnostic test (RDT) Covid-19

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Pembayun Setyaningastutie mengatakan hampir 3.000 aparatur sipil negara (ASN) yang diskriningmassal. Skrining dilakukan melalui rapid diagnostic test (RDT) Covid-19.

"Kita sudah menskrining kurang lebih 2.958 ASN dan naban (tenaga bantuan), kita masih terus berproses (untuk terus melakukan skrining)," kata Pembayun dalam keterangan resminya yang diberikan Humas Pemda DIY, Kamis (24/9) malam.

Baca Juga

Dari ribuan ASN tersebut, Pembayun menyebut ada hasil yang ditemukan reaktif. Namun setelah dilakukan tes swab terhadap ASN yang reaktif, tidak ditemukan hasil positif Covid-19.

"Alhamdulillah, sampai saat ini berkaitan dengan skrining ASN dan naban di lingkungan Pemda DIY belum ada yang positif. Artinya mereka menjalankan protokol kesehatan dengan baik di lingkungan Pemda DIY," ujar Pembayun.

Terkait adanya ASN atas nama BN di Dinkes DIY yang terpapar Covid-19 dan meninggal dunia pada 23 September kemarin, Pembayun mengatakan ASN ini tidak berkaitan dengan skrining yang dilakukan terhadap ASN Pemda DIY. ASN yang meninggal tersebut melakukan pemeriksaan secara mandiri karena memiliki gejala Covid-19.

"Beliau dinyatakan positif saat kita akan melakukan skrining kepada ASN. Pada skrining ASN, tidak ada hasil positif sampai saat ini," jelasnya.

Dari ASN yang meninggal dunia ini, tiga ASN dan satu naban di Dinkes DIY juga terpapar Covid-19. Dengan demikian ada lima ASN dan naban di Dinkes DIY yang sudah dinyatakan positif Covid-19.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement