REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia saat ini terus bersiap untuk menyambut kehadiran era mobil listrik atau electric vehicle (EV). Saat ini seluruh stakeholder pun terus menyiapkan pondasi bagi kehadiran EV. Salah satu stakeholder yang telah mengambil kuda-kuda adalah PT Pertamina (Persero).
Perusahaan yang tadinya dikenal bergerak dalam sektor minyak dan gas (migas) ini juga telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan energi. Unit Manager Communication Relations & CSR Marketing Operation Region III Pertamina, Eko Kristiawan mengatakan, sebagai sebuah perusahaan energi, maka kini Pertamina memiliki cakupan unit bisnis yang lebih luas.
Tak heran, kini Pertamina pun telah menjalankan sejumlah program yang berkaitan dengan sarana penunjang EV. Sejumlah hal yang dilakukan diantaranya adalah penyediaan fasilitas pengisian ulang baterai.
"Selain itu, kami juga tengah melakukan kajian soal produksi baterai dan menyediakan sumber daya listrik berbasis geothermal energy," ujarnya, dalam diskusi virtual interaktif MOR III bersama Forum Wartawan Otomotif (FORWOT) pada pertengahan September lalu.
Geothermal energy atau energi panas bumi ini pun dinilai cukup vital dalam menunjang kebutuhan listrik mengingat geothermal energy merupakan salah satu sumber listrik yang ramah lingkungan.
Artinya, apa yang dilakukan oleh Pertamina ini juga berbanding lurus dengan yang dilakukan oleh sejumlah kementerian terkait, pabrikan otomotif dan sejumlah pemangku kepentingan lainya. Seluruh perpaduan perkembangan soal kesiapan EV di Indonesia ini tentu patut disyukuri.
Mengingat, hal ini jadi bukti sinergi tiap stakeholder dalam menghadirkan sistem transportasi yang semakin berwawasan lingkungan. Apalagi, kini sudah cukup banyak kendaraan listrik yang telah mengantongi sertifikat uji tipe (SUT) dan sertifikat registrasi uji tipe (SRUT) dari Kementerian Perhubungan.
Saat ini, telah terdapat 60 EV berbagai tipe yang telah mengantongi SUT. Sedangkan kendaraan elektrik yang telah mengantongi SRUT saat ini telah mencapai 2.278 unit. Sejumlah kendaraan yang telah menjalani proses sertifikasi itu diantaranya adalah kendaraan dari jenama Tesla, Viar, Honda, Kymco, BYD, Mitsubishi, Hyundai, Nissan, MAB dan Toyota.
Dari sisi infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), per Agustus 2020, Kementerian ESDM mencatat telah terdapat 62 unit charging station pada 37 lokasi. Sejumlah SPKLU itu merupakan stasiun yang dihadirkan oleh PLN, Pertamina, BPPT, Blue Bird, Angkasa Pura II, Mitsubishi, Mercedes Benz dan BMW.