REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Mitsubishi Motors Corp akan mengupayakan pensiun sukarela dari 500-600 karyawan, sebagian besar di manajemen di Jepang mulai pertengahan November.
Dilansir Reuters, Ahad (27/9), hal itu dilakukan sebagai upaya perusahaan untuk memangkas biayanya, menyusul perkiraan Mitsubishi akan membukukan kerugian bersih sebesar 360 miliar yen dalam tahun keuangan hingga Maret 2021. Kerugian itu diakibatkan oleh penurunan penjualan kendaraan, yang sebagian disebabkan oleh pandemi virus corona.
Mitsubishi telah memulai rencana untuk memangkas 20 persen dari biaya tetap dalam dua tahun dengan mengurangi tenaga kerja dan produksinya serta menutup diler yang tidak menguntungkan. Perusahaan berencana untuk meminta pensiun sukarela dari karyawan manajemen berusia 45 tahun ke atas di Jepang di kantor pusat dan pabrik lainnya, seperti pabrik Okazaki di prefektur Aichi dan pabrik Mizushima di prefektur Okayama, kata narasumber yang mengetahui kabar itu.
Namun, juru bicara Mitsubishi menolak berkomentar.
Krisis virus corona telah memperburuk kondisi perusahaan, yang telah berjuang melawan penurunan penjualan di pasar terbesarnya di China dan Asia Tenggara. Kedua wilayah itu menyumbang seperempat dari penjualan Mitsubishi.
Sebagai bagian dari rencana restrukturisasi, Mitsubishi mengatakan akan berhenti membuat model crossover SUV Pajero tahun depan dan menutup pabrik di Jepang yang membuat kendaraan tersebut.