REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD, mengajak semua pihak untuk memikirkan dan berkomitmen untuk menjaga Indonesia dari rongrongan kelompok radikal. Mahfud menilai, rongrongan itu mengganggu keutuhan Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Seiring dengan perjalanan bangsa, tentu saja kita semua menghadapi berbagai tantangan dan ancaman terhadap keutuhan NKRI, di antaranya ancaman radikalisme, menguatnya politik identitas, berkembangnya ujaran kebencian dan hoaks," ujar Mahfud dalam sambutannya pada acara fokus group discussion (FGD) tentang Penanganan Ormas Radikal di Jakarta, Selasa (29/9).
Menurut Mahfud, selama ini Pancasila sebagai ideologi dasar bangsa Indonesia telah memberikan bukti konkret betapa Indonesia tetap bersatu. Bangsa ini tetap bersatu dengan berbagai dinamika dan perbedaan latar belakang setiap individunya.
"Pancasila sebagai Ideologi Negara telah terbukti mampu menjadi kekuatan pemersatu bangsa yang dapat merajut ke-bhinneka-an di tengah berbagai tantangan bangsa," katanya.
Mahfud mengatakan, kompleksitas situasi dan kondisi yang berkembang saat ini membuat upaya dalam menjaga Pancasila tidak mudah. Terlebih, kata dia, dengan tidak adanya kepastian tindakam hukum oleh aparat bagi individu atau ormas yang menyebarkan paham radikalisme.
"Tugas menjaga keutuhan bangsa adalah tugas yang berat seiring dengan makin kompleksnya tantangan yang dihadapi apalagi dihadapkan dengan tidak adanya kepastian tindakan hukum oleh aparat keamanan bagi individu atau ormas yang menyebarkan paham-paham radikalisme," jelas Mahfud.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu kemudian mengajak semua pihak untuk aktif dalam upaya merawat dan menjaga keutuhan Indonesia dengan Pancasila dan NKRI-nya. Mahfud merasa yakin, dengan kerja sama yang baik dan sinergitas yang berkelanjutan, upaya merawat Indonesia dapat mendapatkan hasil yang positif
"Saya yakin melalui semangat kebersamaan, persatuan, dan kesatuan, serta saling bersinergi didukung dengan kerja keras, kita semua akan mampu membawa Indonesia menjadi negara yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong," ucapnya.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Kedeputian I Bidang Koordinasi Politik dalam Negeri (Poldagri) Kemenko Polhukam. Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut, Direktur Keamanan Negara Baintelkam Polri Umar Effendi, Guru Besar UIN Syarief Hidayatullah Azyumardi Azra, dan Guru Besar UI Topo Santoso.