REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hamil kemudian memiliki keturunan tentu jadi hal yang didambakan seorang istri dalam sebuah keluarga. Kendati demikian, perempuan yang hamil saat pandemi virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) dan tidak menjaga asupan gizi untuk tubuhnya dan kurang berolahraga ternyata lebih rentan terinfeksi virus ini.
Dokter spesialis kandungan dari Rumah Sakit (RS) Pondok Indah Jakarta Muhammad Fadli menjelaskan, fase hamil dibagi tiga trisemester. Di tri semester pertama, dia melanjutkan, perempuan akan mengalami banyak keluhan dan tubuh akan beradaptasi terhadap kenaikan pada hormon, kemudian merasakan malas bergerak, mual, muntah, hingga asupan gizinya kurang, dan ditambah malas bergerak. Padahal, di fase ini tubuh terbebani karena metabolisme meningkat, beban jantung juga bertambah.
"Memang kondisi ini memungkinkan perempuan hamil lebih rentan terinfeksi virus," katanya saat mengisi konferensi virtual BNPB bertema Para Pahlawan Kesehatan di Pusaran Pandemi, Rabu (30/9).
Terkait ibu hamil yang positif Covid-19 berpengaruh pada janinnya, ia mengakui ada beberapa penelitian yang menyebutkan virus ini bisa masuk ke darah plasenta ke janin. Kendati demikian, ia menyebutkan ini masih dalam proses penelitian. Ia menegaskan persoalan ini masih jadi pembelajaran pihaknya.
"Yang jelas selama hamil di tri semester 1,2, 3 pastikan asupan gizi cukup, kemudian ibunya berolahraga cukup untuk meningkatkan imunitas, mendapatkan paparan matahari yang cukup, vitamin D juga harus adekuat. Sehingga virus itu akan kalah dengan daya tahan tubuh yang baik," katanya.