Kamis 01 Oct 2020 16:24 WIB

Victoria Laporkan Kematian Akibat Corona ke-800

Victoria menyumbang 90 persen kematian nasional akibat Covid-19

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
 Orang-orang berjalan di sepanjang Pantai Bondi di Sydney, Australia, 19 Juli 2020. Australia baru-baru ini melihat lonjakan kasus coronavirus, dengan sekelompok di negara bagian Victoria. Menurut laporan media, masker wajah akan menjadi wajib di daerah Melbourne.
Foto: EPA-EFE/JOEL CARRETT
Orang-orang berjalan di sepanjang Pantai Bondi di Sydney, Australia, 19 Juli 2020. Australia baru-baru ini melihat lonjakan kasus coronavirus, dengan sekelompok di negara bagian Victoria. Menurut laporan media, masker wajah akan menjadi wajib di daerah Melbourne.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY - Victoria, negara bagian berpenduduk terpadat kedua Australia sekaligus pusat persebaran Covid-19 negara itu, melaporkan kematian ke-800 akibat penyakit virus corona itu pada Kamis. Kendati demikian jumlah kasus tetap stabil.

Victoria menyumbang 90 persen kematian nasional akibat Covid-19. Australia, dengan 886 korban jiwa, menangani pandemi tersebut jauh lebih baik daripada banyak negara maju lain. Angka-angka yang lebih rendah merupakan hasil dari karantina ketat yang diterapkan di ibu kota negara bagian Victoria, Melbourne.

Baca Juga

Beberapa aturan ketat masih diberlakukan hingga rata-rata kasus harian baru yang tertera pada panel informasi selama dua pekan turun di bawah lima. Victoria pada Kamis melaporkan 15 kasus baru, menjaga rata-rata jumlah kasus selama dua pekan di bawah 16.

Saat kekhawatiran atas gelombang kedua nasional Covid-19 mengendur, negara bagian Queensland pada Kamis mengatakan pihaknya akan melonggarkan pembatasan pada sebagian orang yang masuk dari negara bagian berpenduduk terpadat Australia, New South Wales.

Pub-pub, tempat hiburan, dan restoran kini dapat menggandakan jumlah pelanggan di ruang luar. Kapasitas yang sekarang dibatasi satu orang tiap dua meter persegi. Kegiatan-kegiatan di ruang terbuka dapat dihadiri hingga 1.000 orang. Demikian diungkapkan Kepala PemerintahanQueensland Annastacia Palaszczuk.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement