REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meminta adanya peningkatan kualitas program TV dan film di Indonesia. Industri tersebut dinilai perlu membuat konten yang lebih berkualitas bagi masarakat.
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Neil El Himam, menyatakan, perlu ada akselerasi yang dapat memberikan warna baru dalam industri Film Televisi dan OTT.
Neil menyebut pelaku industri televisi, film, dan OTT, harus melakukan banyak inovasi untuk menjaga kualitas program yang ditayangkan bagi masyarakat. Sehingga, para pelaku industri bisa membuat konten yang tidak hanya menghibur tapi juga berdampak positif pada kehidupan sosial.
"Hal ini yang mendapat perhatian pemerintah untuk memastikan konten yang ditayangkan di televisi, film, dan OTT memiliki kualitas yang baik, sekaligus bisa memberikan dampak pada pariwisata dan ekonomi kreatif," ujar Neil dalam Siaran Pers Kemenparekraf, Jumat (2/10).
Sementara itu, Direktur Industri Kreatif Film, Televisi, dan Animasi, Kemenparekraf, Syaifullah, pelaku industri televisi, film, dan OTT di Indonesia diharap tidak hanya menonjolkan konten percintaan namun juga dapat menanamkan nilai-nilai budaya di Indonesia pada karyanya.
"Saya harap pembuat konten ini bisa menanamkan nilai-nilai budaya pada karyanya, sehingga tidak melulu bicara soal cinta," ujar Syaifullah.