Jumat 02 Oct 2020 08:45 WIB

Menang Adu Penalti, Ini Komentar Pelatih AC Milan

Saya belum pernah melihat yang seperti ini, tapi itulah sepak bola.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Muhammad Akbar
Stefano Pioli
Foto: EPA/MATTEO BAZZI
Stefano Pioli

REPUBLIKA.CO.ID, PORTUGAL -- Pelatih AC Milan Stefano Pioli mengaku belum pernah melalui kemenangan lewat adu penalti. Itu terjadi pada laga kualifikasi Liga Europa 2020/2021 antara Milan versus wakil Portugal, Rio Ave.

"Sulit untuk mengontrol emosi Anda dalam situasi seperti itu, karena kami berubah dari mungkin menang menjadi mungkin kalah dalam sekejap mata," kata Pioli purnalaga dikutip Football Italia, Jumat (2/10).

Berkunjung ke markas Rio Ave di Estadio dos Arcos, Milan sejatinya unggul lebih dahulu melalui Alexis Saelemaekers pada menit ke-51, sebelum disamakan lewat gol Chico Geraldes.

Pada pengujung laga tuan rumah berbalik unggul lewat gol Gelson menit ke-19, sebelum dewi fortuna membawa Milan mengimbangi lawannya lewat penalti Hakan Calhanoglu menit ke-120+2.

Pertandingan pun harus ditentukan melalui adu penalti dengan skor akhir 9-8 untuk kemenangan i Rossoneri.

"Saya belum pernah melihat yang seperti ini, tapi itulah sepak bola. Saya pikir kami bermain cukup baik dalam permainan dan membiarkan diri kami dikejutkan dengan gol," sambung Pioli.

Lebih lanjut, eks pelatih Fiorentina mengatakan jika adu penalti merupakan bagian dari perjudian. Semua orang tak akan pernah bisa menebak siapa pemenangannya.

"Saya belum pernah melihat yang seperti ini, tapi itulah sepak bola. Saya pikir kami bermain cukup baik dalam permainan dan membiarkan diri kami dikejutkan dengan gol."

Berkat hasil ini kesebelasan asal kota mode Italia akhirnya memutus puasa untuk mentas di ajang kompetisi Eropa dalam tiga musim terakhir. Nantinya, Milan akan masuk fase grup Liga Europa 2020/2021.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement