Sabtu 03 Oct 2020 01:00 WIB

Red Bull Hargai Keputusan Honda untuk Hengkang dari F1

Honda merupakan pemasok power unit untuk tim Red Bull di F1.

Red Bull menghargai keputusan Honda yang hengkang dari Formula 1 setelah musim 2021 (Foto: bos Red Bull, Christian Horner (kiri) dan Sebastian Vettel)
Foto: AP/Andy Wong
Red Bull menghargai keputusan Honda yang hengkang dari Formula 1 setelah musim 2021 (Foto: bos Red Bull, Christian Horner (kiri) dan Sebastian Vettel)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Red Bull menghargai keputusan Honda yang hengkang dari Formula 1 setelah musim 2021. Keputusan ini membuat Red Bull harus menghadapi tantangan nyata yang muncul sebelum berpisah dengan pemasok power unit mereka.

Honda dalam pertanyaan resminya menyatakan, ingin fokus ke riset dan pengembangan mereka terhadap teknologi energi untuk sel bahan bakar dan baterai listrik kendaraan. Pabrikan asal Jepang itu saat ini memasok power unit untuk Red Bull dan tim junior mereka Alpha Tauri yang sebelumnya bernama Toro Rosso.

Baca Juga

Kedua tim telah merasakan manisnya kemenangan Grand Prix musim ini yang membuat Honda menjadi satu-satunya pemasok mesin yang pernah menang bersama dua tim tersebut. Honda memasok V6 turbo hybrid yang dimulai 2014 yang selama ini didominasi Mercedes.

"Pergeseran fokus di industri otomotif telah menimbulkan keputusan Honda untuk menerapkan ulang sumber daya mereka dan kami mengerti serta menghargai alasan di balik ini," kata bos Red Bull, Christian Horner, seperti dikutip Reuters, Jumat (2/10).

"Keputusan mereka mewakili tantangan nyata bagi kami sebagai tim tapi kami telah mengalami ini sebelumnya dan dengan kekuatan kami yang mendalam, kami sangat siap dan dibekali dengan baik untuk merespon secara efektif, seperti yang telah kami buktikan di masa lalu," lanjut Horner.

Kepergian Honda akan membuat Mercedes, Ferrari, dan Renault sebagai pemasok mesin yang tersisa di F1. Red Bull dan AlphaTauri, oleh karena itu, akan mencari pemasok power unit baru, karena mereka telah menyepakati Concorde Agreement untuk tetap berkompetisi dalam F1 hingga akhir 2025.

Red Bull memenangi empat gelar juara dunia konstruktor secara beruntun ketika menggunakan mesin Renault dari 2010-2013 namun hubungan dengan pabrikan asal Prancis itu suram di era V6. Kedua tim yang dimiliki Red Bull itu pernah menggunakan mesin Ferrari sebelumnya, namun power unit pabrikan asal Italia itu sedang kehilangan performanya musim ini.

Sementara Mercedes telah memasok mesin untuk Racing Point dan Williams dan juga tim pabrikan mereka sendiri tahun ini. Kemudian McLaren, yang beralih dari Renault setelah musim 2020 usai.

"Pada saat kami kecewa tidak meneruskan kemitraan kami dengan Honda, kami sangat bangga dengan kesuksesan bersama kami, mempersembahkan lima kemenangan dan 15 podium untuk kedua tim yang dimiliki Red Bull," kata Horner.

sumber : Reuters/Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement