Selasa 06 Oct 2020 15:56 WIB

17 Santri Banyumas Masih Jalani Perawatan di RS

Kondisi santri yang dirawat di rumah sakit tersebut sudah berangsur membaik.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Jumlah santri positif Covid 19 di Kabupaten Banyumas yang sembuh, terus bertambah. Meski demikian, jumlah santri yang terpaksa harus dirawat di rumah sakit karena menunjukkan gejala sakit, masih cukup banyak.

''Sampai saat ini, masih ada 17 orang santri yang dirawat di rumah sakit,'' jelas Kepala Dinas Kesehatan Banyumas, Sadiyanto, Selasa (6/10).

Meski demikian dia menyebutkan, kondisi santri yang dirawat di rumah sakit tersebut, sudah berangsur membaik. ''Mudah-mudahan dalam waktu tak lama lagi, kondisinya semakin sehat dan hasil swabnya negatif, sehingga bisa pulang,'' jelasnya.

Dia menyebutkan, dari 631 penghuni pesantren Al Hidayah Karangsuci Kecamatan Purwokerto Utara yang sudah dilakukan tes swab, hasil uji PCR-nya sudah keluar seluruhnya. Dari hasil pemeriksaan itu, ada sebanyak 328 santri dipastikan positif Covid-19.

Namun dari jumlah tersebut, sebanyak 83 santri sudah dinyatakan sembuh. Santri yang sembuh, seluruhnya merupakan santri positif Covid 19 yang ditempatkan di lokasi karantina di Pondok Slamet milik Pemprov Jateng dan Wisma Wijayakusuma milik TNI-AD.

''Yang lainnya, termasuk yang ditempatkan di Balai Diklat Pemkab Banyumas, masih belum sembuh. Hasil tes swab terakhir, masih menunjukkan hasil positif,'' katanya.

Meski demikian dia menyebutkan, seluruh santri yang ditempatkan di tiga lokasi karantina tersebut, dalam kondisi sehat. Meski pun positif Covid 19, namun sejauh ini masuk dalam kategori OTG (Orang Tanpa Gejala).

Sementara untuk seorang balita umur setahun dan ayahnya yang menjadi pengasuh pesantren, Sadiyanto menyatakan, keduanya menjalani isolasi mandiri di pesantren. Keduanya juga termasuk OTG, dan sejauh ini masih menghasilkan hasil tes PCR yang positif.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement