REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI - Pemimpin baru Kuwait Emir Sheikh Nawaf Al Ahmad Al Sabah pada Rabu menobatkan Sheikh Meshal Al Ahmad Al Jaber Al Sabah sebagai putra mahkota, demikian laporan kantor berita negara KUNA yang mengutip pernyataan resmi kantor pemerintahan.
Sheikh Meshal merupakan saudara laki-laki Emir Sheikh Sabah Al Ahmad Al Jaber Al Sabah yang wafat pada 29 September 2020 lalu, dan saat ini tengah menjabat sebagai wakil kepala Pengamanan Nasional Kuwait. Keputusan emir Kuwait itu harus disetujui oleh parlemen--yang menyelesaikan masa jabatannya pada Kamis (8/10) esok.
Sementara itu, dua anggota keluarga al-Sabah sebagai penguasa Kuwait, telah menyatakan janji dukungan untuk Sheikh Meshal agar menduduki posisi putra mahkota, sebelum penunjukan dirinya diumumkan.
Sheikh Meshal dinilai oleh para diplomat dan ahli Kuwait sebagai kandidat bagi posisi tersebut untuk membantu mengarahkan situasi di negara anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) yang juga sekutu Amerika Serikat itu.
"Kami menjanjikan kesetiaan terhadap Putra Mahkota Sheikh Meshal Al Ahmad," tulis Faisal Al Hamoud Al Sabah, gubernur wilayah Farwaniya, dalam sebuah cuitan di Twitter.
Anggota keluarga lainnya, Khaled Al Sabah, menuliskan takarir "Kami menjanjikan kesetiaan terhadap engkau berdua" untuk foto Sheikh Meshal dan Emir Sheikh Nawaf Al Ahmad Al Sabah.