Jumat 09 Oct 2020 11:19 WIB

Kapolres Metro Tangerang Terluka dalam Aksi Demo Omnibus Law

Kapolres mengalami luka di bagian hidung diduga terkena benda yang dilempar massa.

Rep: Eva Rianti / Red: Andi Nur Aminah
Kapolres Metropolitan Tangerang Kombes Pol Sugeng Hariyanto (kanan)
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Kapolres Metropolitan Tangerang Kombes Pol Sugeng Hariyanto (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kapolres Metro Tangerang, Kombes Pol Sugeng Hariyanto mengalami luka saat terjadi bentrokan antara aparat keamanan dan massa unjuk rasa di Jalan Daan Mogot, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang Kamis (8/10). Peristiwa tersebut terjadi saat demonstran hendak bertolak ke Jakarta untuk menyuarakan aspirasinya menolak omnibus law. 

Dalam aksi demonstrasi yang dilakukan para buruh bersama sejumlah elemen masyarakat di Tangerang tersebut, kericuhan memang sempat terjadi, sekira pukul 11.30 WIB. Sebagian demonstran diketahui melempari aparat kepolisian dengan benda keras.  

Baca Juga

Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim menuturkan, kondisi Sugeng pada hari ini sudah membaik setelah dilakukan perawatan. "Alhamdulillah beliau kondisinya sudah membaik," ujarnya saat dihubungi, Jumat (9/10). 

Abdul mengatakan, Sugeng memang ikut terjun langsung ke lapangan untuk melakukan pengawasan terhadap para pendemo. Dalam aksi tersebut, kericuhan rupanya tak terelakkan lantaran para pendemo terus merisak maju untuk menuju ke Jakarta. Sebagian demonstran diketahui menghujani aparat keamanan dengan batu. 

Menurut penuturan Abdul, dalam insiden tersebut, Sugeng mengalami luka pada bagian hidung. Diduga karena terkena benda yang dilempar massa aksi. "Kena bagian hidung," terangnya. 

Pantauan Republika.co.id pada Kamis (8/10) siang di lokasi kericuhan, memang terlihat banyak batu serta pecahan kaca yang berserakan, tepatnya di Garda Bhakti Nusantara (GBN) Kawasan Pusat Niaga Terpadu. Seusai ricuh dan berhasil membobol barikade aparat keamanan, para pendemo melaju ke ibu kota.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement