Sabtu 10 Oct 2020 20:10 WIB

Twitter Blokir Cuitan Klaim Kemenangan tak Resmi Pemilu AS

Twitter tak akan izinkan penggunanya mengeklaim kemenangan sebelum waktu pemilu tiba.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Christiyaningsih
Twitter tak akan izinkan penggunanya mengklaim kemenangan sebelum waktu pemilu tiba. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Richard Drew
Twitter tak akan izinkan penggunanya mengklaim kemenangan sebelum waktu pemilu tiba. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Twitter mengatakan tidak akan mengizinkan penggunanya, termasuk kandidat, untuk mengeklaim kemenangan sebelum waktunya dalam pemilihan AS yang akan datang. Setiap cuitan yang mengeklaim kemenangan sebelum proyeksi yang jelas akan ditambahkan label peringatan oleh Twitter.

Langkah tersebut mengikuti keputusan serupa dari Facebook bulan lalu. Twitter juga akan mengubah cara kerja retweet untuk sementara yakni dengan mendorong pengguna untuk 'quote tweet' dan menambahkan pemikiran mereka sendiri sebelum menyebarkan pesan. Jika pengguna tidak menambahkan apapun, itu akan muncul sebagai retweet biasa.

Baca Juga

"Meskipun ini menambah beberapa gesekan ekstra bagi mereka yang hanya ingin me-retweet, kami berharap ini akan mendorong semua orang untuk tidak hanya mempertimbangkan mengapa mereka memperkuat cuitan, tetapi juga meningkatkan kemungkinan orang menambahkan pemikiran, reaksi, dan perspektif mereka sendiri ke percakapan, "kata Twitter dilansir BBC, Sabtu (10/10).

Perubahan itu rencananya terjadi pada 20 Oktober hingga akhir pekan pemilu. Selain larangan klaim kemenangan yang lebih awal, Twitter juga akan menghapus cuitan yang memicu gangguan pada hasil pemilu, seperti melalui aksi kekerasan.

"Berdasarkan kebijakan ini, kami akan melabeli cuitan yang secara keliru mengklaim kemenangan untuk kandidat mana pun," jelas Twitter dalam unggahan blognya.

Twitter juga akan menghapus cuitan yang mendorong kekerasan atau menyerukan orang untuk mengganggu hasil pemilu atau kelancaran tempat pemungutan suara.

Twitter memberikan hasil pemilu sebagai contoh salah satu area yang dicakup oleh kebijakan sipil barunya, yang diperbarui pada September. Tetapi unggahan pada Jumat (9/10) ini menetapkan standar tinggi untuk apa yang akan diizinkan.

Tolok ukur kapan pengguna Twitter dapat mengeklaim hasil akan berupa pengumuman dari pejabat pemilihan negara bagian atau proyeksi dari dua outlet berita nasional independen. Cuitan yang mengklaim kemenangan tidak hanya akan diberi label, tetapi juga mengarahkan pengguna ke halaman resmi pemilu AS di platform tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement