REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi (Menkop) dan UKM Teten Masduki mengatakan UMKM saat ini menjadi penyangga ekonomi nasional di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid-19. Diharapkan, sektor UMKM menahan angka pengangguran dan menekan angka kemiskinan.
“UMKM itu sudah berkali-kali menghadapi situasi sulit, krisis. Kelebihan dari UMKM yang kecil-kecil ini cepat melakukan perubahan. Banting stirnya itu cepat,” kata Teten dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (10/10).
Dalam sebuah webinar yang digelar Warta Ekonomi bertajuk 'Kiat Inovasi Kreatif UMKM Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19', Teten mengatakan, alasan itulah yang membuat pemerintah mengalokasikan anggaran yang besar dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Ada pula program restrukturisasi pinjaman, termasuk memberikan hibah modal kerja bagi UMKM yang belum bankable.
“Dari sisi demand kita coba bantu penyerapan lewat belanja kementerian dan lembaga. Kami mendapatkan komitmen dari Kementerian BUMN, capex di bawah Rp 14 miliar ini sekarang diperuntukkan untuk UMKM,” ujar Teten.
Selain itu Kemenkop dan UKM telah membuat beberapa program pendampingan, konsultasi, pelatihan, baik secara virtual. Tujuannya untuk membantu UMKM beradaptasi dan inovasi bisnis merespons perkembangan baru, khususnya terkait teknologi.
“Sekarang baru 13 persen UMKM kita yang sudah terhubung ke platform digital. Kita dorong percepatan, transformasi, karena ini akan memberikan manfaat, akses pasar yang lebih besar, termasuk akses pembiayaan,” kata Teten.
Penyedia platform digital berskala besar sudah bisa mengakses lebih sekitar 97 persen wilayah Indonesia. Tetapi, Teten mengakui tidak semua UMKM bisa berjualan di platform digital dalam skala nasional, mengingat kapasitas produksi dan SDM yang terbatas.
“Ini akan sangat membantu bagi UMKM. Sekarang banyak platform digital dengan pasar yang lebih kecil yaitu di tingkat daerah. Kami juga menyediakan platform digital sederhana, e-Brochure Smesco, untuk membantu UMKM yang memang belum siap jualan di platform digital yang lebih besar,” ujar Teten.
Untuk itu Kemenkop dan UKM terus melakukan edukasi, kurasi, dan inkubasi agar pelaku usaha siap masuk ke platform digital.