Senin 12 Oct 2020 15:02 WIB

Hujan Mulai Turun, Siaga Kekeringan Kuningan Masih Berlaku

Ketersediaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari di sejumlah wilayah masih kekuran

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Cuaca cerah di Kabupaten Kuningan. Meski telah turun hujan, tapi daerah ini masih tetap memberlakukan siaga kekeringan hingga 30 Oktober mendatang.
Foto: Republika/Indira Rezkisari
Cuaca cerah di Kabupaten Kuningan. Meski telah turun hujan, tapi daerah ini masih tetap memberlakukan siaga kekeringan hingga 30 Oktober mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Hujan mulai mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Kuningan sejak awal Oktober 2020. Meski demikian, kabupaten tersebut masih memberlakukan status siaga kekeringan.

"Sampai saat ini masih berlaku siaga kekeringan, sampai 30 Oktober 2020," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Indra Bayu kepada Republika, Senin (12/10).

Indra mengatakan, meski berbagai wilayah sudah diguyur hujan, namun ketersediaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari di sejumlah wilayah lainnya masih mengaami kekurangan. Karenanya, kebutuhan air bersih untuk sejumlah wilayah hingga kini masih terus disuplai.

Ada tiga desa yang tersebar di dua kecamatan di Kabupaten Kuningan yang mengalami kekurangan air bersih. Yakni, Desa Cileuya Kecamatan Cimahi, dan Desa Sukasari serta Cihanjaro di Kecamatan Karangkancana.

Di ketiga desa itu, tercatat ada 2.393 jiwa atau 762 kepala keluarga (KK) yang terdampak kekurangan air bersih. Pendistribusian bantuan air bersih ke tiga desa itupun terus dilakukan.

Hingga 9 Oktober 2020, bantuan air bersih yang sudah didistribusikan ke Desa Cihanjaro mencapai 35 ribu liter. Sedangkan air bersih untuk Desa Sukasari dan Desa Cileuya masing-masing 30 ribu liter.

Meski siaga kekeringan masih berlaku, Indra menyatakan, pihaknya sudah memberikan imbauan kepada masyarakat menjelang masuknya musim hujan. Masyarakat diminta mewaspadai bencana yang mungkin terjadi di musim penghujan.

Terpisah, Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, menjelaskan, mayoritas wilayah di Kabupaten Kuningan diprediksi akan memasuki musim hujan pada November dasarian I (tanggal 1 – 10).

"Hanya Kecamatan Cigandamekar dan Japara yang musim hujannya diprediksi pada November dasarian III (tanggal 21 sampai akhir bulan)," ujar Faiz.

Meski demikian, lanjut Faiz, wilayah Kabupaten Kuningan saat ini sudah memasuki masa pancaroba (peralihan) dari musim kemarau ke musim hujan. Di masa pancaroba, masyarakat diimbau untuk mewaspadai kondisi cuaca ekstrim seperti hujan lebat yang disertai angin kencang, puting beliung dan petir.

"Waspadai juga dampak yang bisa ditimbulkannya, seperti banjir, tanah longsor, pohon/baliho tumbang dan lainnya," tandas Faiz. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement