REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) meraih penghargaan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi Baznas dalam membantu pengurangan risiko bencana di Indonesia.
Penghargaan diberikan dalam acara peringatan bulan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya di bulan Oktober. Mengangkat tema “Daerah Punya Aksi Pengurangan Risiko Bencana”, penghargaan diserahkan langsung oleh Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan kepada Ketua Baznas yang diwakili oleh Kepala Divisi Pendistribusian Baznas, Ahmad Fikri, di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (13/10).
Ahmad Fikri menyampaikan rasa syukur atas penghargaan yang diberikan oleh BNPB. Menurutnya, hal ini akan menjadi pemacu Baznas Tanggap Bencana untuk selalu siap siaga hadir ke tengah-tengah masyarakat terkait dengan kebencanaan, baik dalam hal mitigasi, kesiapsiagaan, maupun respon bantuan.
“Ini adalah hasil nyata komitmen Baznas dalam menjalankan amanah dari muzaki, melalui zakat, infak, dan sedekah, yang salah satunya digunakan untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana. Baznas Tanggap Bencana akan terus berjuang membantu pemerintah dan bersinergi dengan berbagai pihak dalam mengurangi dampak bencana,” ujar Fikri dalam keterangan tertulis, Selasa (13/10).
Fikri menambahkan dalam membantu pengurangan risiko bencana di Indonesia, saat ini Baznas Tanggap Bencana telah berdiri di 22 Provinsi, 249 Kabupaten dan Kota, dengan jumlah personel mencapai 1.817 orang yang selalu siaga merespon setiap bencana.
“Dengan penghargaan ini, Baznas Tanggap Bencana berupaya meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Pengurangan Risiko Bencana melalui edukasi, menangani korban bencana melalui tahapan rescue, relief, recovery, recontruction, menumbuhkan jiwa kerelawanan di masyarakat dan menguatkan kapasitas serta membangun jaringan Relawan di Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Direktur Pendistibusian dan Pendayagunaan Baznas, Irfan Syauqi Beik menambahkan sejak mendirikan Baznas Tanggap Bencana pada 2016 lalu, Baznas telah berkomitmen untuk membangun peran dalam setiap isu pengurangan risiko bencana dan respon bencana di Indonesia.
“Semoga Baznas bisa terus menjadi bagian dari pentahelix penanggulangan bencana di Indonesia sehingga dapat mengurangi dan menekan risiko kemiskinan akibat bencana. Baznas siap membangun kemandirian masyarakat dalam situasi bencana dan merespon cepat setiap kondisi yang membutuhkan bantuan darurat,” tutup Irfan.
Dalam bulan September 2020, Baznas telah melakukan berbagai aksi respon bencana diantaranya adalah respon kekeringan dengan pendistribusian air bersih di Kabupaten Bogor dan Gunung Kidul, respon Banjir Bandang di tiga daerah yakni Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Bogor, dan berbagai aksi lainnya dengan penerima manfaat sekitar 7.498 orang.
Selain itu, terkait dengan komitmen Baznas dalam membantu penanggulangan Covid-19, Baznas sejak Maret hingga Agustus lalu juga telah menjalankan berbagai macam giat program diantaranya adalah penyemprotan disinfektan ke 364 titik, pendistribusian Alat Pelindung Diri ke 87 RS dan Puskesmas dengan total 32.039 paket, distribusi masker sebanyak 35.578 buah, distribusi hand sanitizer 25.648 botol, layanan dapur umum untuk masyarakat terdampak Covid-19, dan berbagai aksi bantuan lainnya.