Rabu 14 Oct 2020 16:14 WIB

Kandidat Vaksin Covid-19 Oral Masuk Fase Uji Klinis

Uji klinis Fase 1 kandidat vaksin Covid-19 oral melibatkan 48 orang dewasa.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Reiny Dwinanda
Kandidat vaksin oral Covid-19 (ilustrasi). Produsen obat Vaxart Inc. mengumumkan pada hari Selasa (13/10) bahwa subyek pertama telah menerima dosis tablet VXA-CoV2-1 dalam uji klinis Fase 1 kandidat vaksin oral Covid-19.
Foto: www.freepik.com
Kandidat vaksin oral Covid-19 (ilustrasi). Produsen obat Vaxart Inc. mengumumkan pada hari Selasa (13/10) bahwa subyek pertama telah menerima dosis tablet VXA-CoV2-1 dalam uji klinis Fase 1 kandidat vaksin oral Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kandidat vaksin Covid-19 oral telah memasuki fase uji klinis. Vaksin oral memberikan alternatif bagi mereka yang takut dengan jarum suntik.

Produsen obat Vaxart Inc. mengumumkan pada hari Selasa (13/10) bahwa subyek pertama telah menerima dosis tablet oral VXA-CoV2-1 dalam uji klinis Fase 1. Uji coba tersebut telah melibatkan 48 orang dewasa sehat berusia antara 18 dan 54 tahun.

Baca Juga

Mereka akan menerima VXA-CoV2-1 dosis rendah atau tinggi pada hari ke-1 dan mendapatkannya lagi pada hari ke-29. Keamanan dan imunogenisitas obat akan dievaluasi selama kurang lebih dua bulan dan sekali lagi selama periode tindak lanjut 12 bulan.

Selain menawarkan alternatif bagi mereka yang takut atau tidak menyukai jarum suntik, perusahaan berharap bahwa vaksin dalam bentuk tablet akan membantu mengatasi beberapa masalah distribusi massal. Sebab, vaksin yang disuntikkan memerlukan penyimpanan yang suhunya terkontrol dan pemberiannya juga bisa menantang bagi orang yang takut jarum suntik.

"Kami sangat senang dengan vaksin tablet oral ini yang memasuki uji klinis karena kami percaya bahwa pandemi Covid-19 membutuhkan alternatif oral dari vaksin suntik," kata Andrew Floroiu, CEO Vaxart, dilansir Fox News, Rabu (14/10).

Floroiu menjelaskan, vaksin tablet oral dengan suhu stabil Vaxart memiliki potensi untuk meringankan banyak masalah yang terkait dengan distribusi dan pemberian vaksin suntik yang bergantung pada rantai dingin. Vaksin ini diyakini dapat membuat kekebalan kelompok lebih dapat dicapai dengan membuatnya lebih mudah untuk memberi vaksin ke lebih banyak orang dengan waktu yang lebih cepat.

"Kami sangat menantikan untuk menerima data klinis pertama dalam beberapa pekan ke depan." kata Floroiu.

Vaxart telah bermitra dengan Kindred BioSciences, Inc., sebuah perusahaan biofarmasi, untuk memproduksi obat tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement