REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah lima hari berselang sejak tembok pembatas perumahan Melati Residence di Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, longsor dan menimpa pemukiman warga. Namun, pihak pengembang masih belum menemui warga terdampak.
Dua warga yang rumahnya terdampak, Agus (40 tahun) dan Hamdani (47), mengatakan pengembang belum menemui mereka. Padahal mereka ingin meminta pertanggungjawaban pengembang atas tragedi tersebut.
"Pengembang sampai sekarang belum temui warga. Kalau mereka takut, silakan datang dengan didampingi Polsek," kata Agus di depan rumahnya yang sebelumnya terendam banjir akibat longsor tersebut, Kamis (15/10).
Agus mengatakan, ia dan warga lainnya menginginkan agar pengembang segera menemui warga. Pengembang harus memulai pembicaraan untuk melunasi janjinya.
Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali membenarkan, pengembang memiliki perjanjian dengan warga soal dampak pembangunan rumah tepat di pinggir tembok pembatas itu. Pengembang akan menanggung semua dampak atas pembangun tersebut.
"Pengembang harus beri kompensasi buat warga terdampak. Sesuai janjinya dulu," kata Agus.
Sekretaris RW setempat, Ahmad Soni, mengatakan, hingga saat ini pengembang memang belum menemui warga. Ia sendiri juga belum dihubungi oleh pengembang perumahan tersebut. "Sampai sekarang dengan saya belum ada pembicaraan," kata.
Hingga berita ini ditulis, Republika belum berhasil mendapatkan tanggapan dari pengembang Melati Residence.
Peristiwa longsor disertai banjir melanda pemukiman warga di Jalan Damai, RT 04 RW 02, Kelurahan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Sabtu (10/10) pukul 19.10 WIB. Lima rumah tertimbun material longsor dan 300 rumah lainnya terendam banjir dengan ketinggian 35-150 sentimeter. Sebanyak 1.200 warga terdampak dengan dua diantaranya luka-luka dan satu tewas karena tertimpa material longsor.
Longsor berasal dari tebing pembatas perumahan Melati Residence. Sejumlah rumah bergaya minimalis berdiri di atas tebing setinggi 12 meter itu. Posisi tebing berada di sebelah kiri anak Kali Setu.
Tebing yang sudah dilapisi tembok beton itu ambles ketika hujan deras melanda kawasan Jagakarsa. Material longsor menimpa rumah petak warga di sisi kanan sungai yang karena posisinya hampir sama tinggi dengan bibir sungai. Material longsor turut menutup aliran kali, sehingga menyebabkan banjir.