Jumat 16 Oct 2020 07:03 WIB

Tol Pekanbaru-Padang Ditargetkan Mulai Beroperasi Akhir 2021

Proyek Tol Pekanbaru-Padang sudah dimulai sejak tahun 2019.

Foto udara pembangunan konstruksi ruas jalan tol Padang-Sicincin di Jl Bypass KM 25, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Jumat (19/6/2020). PT Hutama Karya (Persero) terus mengebut pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS), salah satunya yakni Ruas Pekanbaru-Padang Seksi 1 (Padang-Sicincin/Pacin) sepanjang 36 kilometer, dengan lahan yang sudah dibebaskan dan dikerjakan sejauh 4,2 kilometer, sedangkan sisanya masih diproses di BPN.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Foto udara pembangunan konstruksi ruas jalan tol Padang-Sicincin di Jl Bypass KM 25, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Jumat (19/6/2020). PT Hutama Karya (Persero) terus mengebut pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS), salah satunya yakni Ruas Pekanbaru-Padang Seksi 1 (Padang-Sicincin/Pacin) sepanjang 36 kilometer, dengan lahan yang sudah dibebaskan dan dikerjakan sejauh 4,2 kilometer, sedangkan sisanya masih diproses di BPN.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pemerintah Kota Pekanbaru mengatakan Jalan Tol Pekanbaru-Padang akan diopersikan pada akhir tahun 2021. Keberadaan jalan bebas hambatan itu akan mudah dilalui kendaraan bersumbu dua atau lebih guna mempersingkat jarak tempuh perjalanan.

"Tol Pekanbaru-Padang dengan panjang 254 km ditargetkan pada akhir tahun 2021 sudah bisa beroperasi. Pekanbaru termasuk menjadi tol utama mulai dari Dumai sampai ke perbatasan Jambi, sehingga Kota Pekanbaru akan dilewati tiga ruas tol tersebut," kata Kepala Dinas Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (PUPR) Kota Pekanbaru, Indra Pomi, di Pekanbaru, Kamis (16/10).

Baca Juga

Menurut dia, untuk tol Pekanbaru-Dumai yakni 130 km, dan untuk tol Pekanbaru-Jambi sepanjang 198 km sedangkan tol Pekanbaru-Padang yakni 254 km atau memangkas waktu tempuh tiga sampai empat jam yang semula lebih lama yakni mencapai sembilan jam.

Proyek Tol Pekanbaru-Padang sudah dimulai sejak tahun 2019 dari Padang, tetapi terkendala karena sulit mengurus pembebasan lahan masyarakat yang terpakai untuk membangun mega proyek itu, seperti banyak tanah ninik mamak, tanah keluarga, makanya Kementrian PUPR mengalihkan pembangunan proyek itu ke Pemerintah Kota Pekanbaru, sehingga menjadi tol Pekanbaru Padang.

"Tol Pekanbaru-Padang merupakan salah satu ruas tol yang menjadi bagian dari proyek Tol Trans Sumatera dan Tol Pekanbaru Padang, yang merupakan feeder atau pengumpan dan bukan tol utama, akan tetapi menjadi tol penghubung karena Sumbar itu di luar jalur Sumatera," katanya.

Saat ini, proses pengerjaan fisik proyek itu yang sudah dibangun yaitu di stasiun nol (Sta 0) dibelakang Pondok Pesantren Gontor Putri, di Kelurahaan Rimba Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar. Selanjutnya pengerjaan akan bersifat paralel artinya lahannya yang sudah bebas maka akan bisa dibangun segera.

Untuk pengerjaan fisik jalan itu, semuanya paralel, jadi kalau dibangun jalan atau tol ini maka lahannya yang sudah bebas dari pembayaran ganti rugi misalnya, artinya sudah siap untuk dibangun, maka sub kontraktor yang lain mengerjakan terowongan, berikutnya sub kontraktor lainnya lagi, juga mengerjakan jembatan dan mengerjakan jalan tol, jadi semua ini paralel.

"Bisa dibayangkan kalau menunggu pengerjaan bersama itu pasti membutuhkan waktu yang lama, sedangkan bapak Presiden Jokowi cuma memberikan tenggat satu tahun penyelesaian pengerjaan fisik tol Pekanbaru-Padang itu," katanya.

Berdasarkan rencana induk pembangunan jalan tol tersebut, pembangunan ruas jalan Tol Pekanbaru-Padang terdiri atas enam seksi yakni seksi Satu Padang-Sicincin, seksi dua Sicincin-Bukittingi, seksi tiga Bukittinggi-Payakumbuh, seksi empat Payakumbuh-Pangkalan, seksi lima Pangkalan-Bangkinang, dan seksi enam Bangkinang-Pekanbaru.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement