Sabtu 17 Oct 2020 05:15 WIB

Surat Pendek yang Dibaca Rasulullah Ketika Terkena Sihir

Dengan pendek ini Allah meminta kita memohon perlindungan kepadanya.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Ani Nursalikah
Surat Pendek yang Dibaca Rasulullah Ketika Terkena Sihir. Ilustrasi Rasulullah
Foto: Republika/Mardiah
Surat Pendek yang Dibaca Rasulullah Ketika Terkena Sihir. Ilustrasi Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surat An-Naas dan Al-Falaq turun bersamaan untuk menyembuhkan Nabi Muhammad dari sakit parah akibat sihir. Dua surat ini sama memiliki ayat pendek dan mudah dihafal yang berfungsi sebagai ayat mengusir guna-guna orang yang dengki.

Muhammad Yasir dan Nurkholis Ridwan dalam Ensiklopedi Juz Amma menceritakan Nabi Muhammad menderita sakit parah. Lalu, dua malaikat mendatangi beliau.

Baca Juga

Kedua malaikat itu membawa perintah dari Allah agar beliau pergi ke sebuah sumur untuk dikeringkan airnya. "Di bawah batu sumur itu tersimpan sebuah kotak yang dipakai tukang sihir untuk menyihir nabi," katanya.

Pada pagi harinya,  Nabi Muhammad mengutus Ammar bin Yasir serta beberapa sahabat untuk pergi ke sumur tersebut. Ketika sampai mereka melihat airnya berwarna merah kecoklatan. Segera mereka menimba airnya, mengangkat batunya, mengeluarkan sebuah kotak kecil dari dalamnya, lalu membakarnya.

Ternyata di dalamnya terdapat seutas tali yang memiliki 11 ikatan. Allah Subhanahu Wa Ta'ala lalu menurunkan surat An-Naas dan Al-Falaq. Setiap kali Nabi Muhammad membaca satu dari kedua surat itu terurailah satu simpul, sampai akhirnya sihir itu pun hilang dari tubuh Nabi Muhammad.

Di dalam buku Hadits Shahih Bukhari dan Muslim, diceritakan penyebab turunnya surat An-Naas. Seorang laki-laki Yahudi membuatkan sesuatu terhadap Nabi Muhammad SAW sehingga beliau sakit parah. Tatkala para sahabat menjenguk, mereka meyakini Nabi Muhammad SAW telah terkena sihir. Malaikat Jibril kemudian turun membawa al-mu'awwidzatain (surat al-Falaq dan an-Naas) untuk dibaca sebagai penyembuh. 

"Akhirnya Nabi Muhammad pun kembali sehat," katanya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement