Selasa 20 Oct 2020 08:02 WIB

Arab Saudi Gunakan Vaksin Covid-19 yang Terjamin Keamanannya

Arab Saudi terus memantau dan mengikuti perkembangan penelitian vaksin Covid-19.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Arab Saudi Gunakan Vaksin Covid-19 yang Terjamin Keamanannya. Umat Muslim yang melakukan sholat jarak sosial di Masjidil Haram untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan sejak pembatasan penyakit coronavirus (COVID-19) diberlakukan, setelah diizinkan oleh otoritas Saudi, di kota suci Mekkah, Arab Saudi 18 Oktober 2020
Foto: Saudi Press Agency/HO via REUTERS
Arab Saudi Gunakan Vaksin Covid-19 yang Terjamin Keamanannya. Umat Muslim yang melakukan sholat jarak sosial di Masjidil Haram untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan sejak pembatasan penyakit coronavirus (COVID-19) diberlakukan, setelah diizinkan oleh otoritas Saudi, di kota suci Mekkah, Arab Saudi 18 Oktober 2020

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Kesehatan Arab Saudi Tawfiq Al-Rabiah mengatakan akan segera mendapatkan vaksin Covid-19 setelah sepenuhnya terjamin keamanan dan efektivasnya. Kerajaan terus memantau dan mengikuti perkembangan penelitian vaksin Covid-19 di berbagai negara. 

“Penelitian sedang dilakukan dengan gencar di sejumlah negara di dunia untuk memproduksi vaksin virus corona. Kami, di Kerajaan, mengikuti sangat menantikan vaksin ini, kualitas dan keamanannya, dan kami sangat ingin mengamankan vaksin segera setelah sepenuhnya terjamin keamanan dan efektivitasnya," kata Al-Rabiah dilansir di Saudi Gazette, Selasa (20/12).

Baca Juga

Al-Rabiah mengatakan, kasus Covid-19 terus menurun setiap harinya, hal ini terjadi karena kepatuhan masyarakat terhadap tindakan pencegahan kesehatan selama periode sebelumnya. Al-Rabiah juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para praktisi kesehatan yang telah berjuang luar biasa memerangi dan merawat pasien Covid-19.

Di banyak negara, mereka masih berjuang melawan gelombang kedua pandemi Covid-19. Hal ini terjadi karena kurangnya kepatuhan penduduk terhadap jarak sosial atau lupa memakai masker, serta tidak mematuhi aturan untuk mengurangi pertemuan sosial, dan berjabat tangan.

"Berdasarkan apa yang kami lihat di negara-negara ini karena kami adalah bagian dari dunia ini, kelonggaran apa pun di pihak kami dalam mengambil tindakan pencegahan dapat mengakibatkan peningkatan infeksi lagi di Kerajaan selama beberapa minggu mendatang," katanya.

Al-Rabiah juga menggarisbawahi perlunya berkontribusi dalam menyebarkan budaya kepatuhan yang sangat berperan dalam pencegahan virus corona, dan membatasi penyebarannya sehingga dapat menjaga kesehatan dan keselamatan seluruh anggota masyarakat. “Karena kita berada dalam satu kendaraan, kegagalan di sebagian orang mempengaruhi semua orang, jadi kita harus bekerja untuk mendorong semua orang agar memiliki kepatuhan total,” katanya.

Al-Rabiah mengimbau setiap orang yang memiliki gejala mengunjungi klinik Tatman. Klinik Tatman ada lebih dari 230 di semua wilayah Kerajaan.

"Ada lebih dari 20 pos pemeriksaan drive-through untuk melayani mereka yang tidak memiliki gejala, atau memiliki gejala ringan, dan bagi mereka yang mengira telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi,” kata Al-Rabiah.

Sebelum mengunjungi klinik, masyarakat diharuskan mendaftar melalui Aplikasi Sihhati. Siapa pun yang memiliki pertanyaan atau ingin berkonsultasi dengan dokter, dia dapat melakukannya dengan menghubungi 937 kapan pun.

https://m.saudigazette.com.sa/article/599311?utm_source=m.saudigazette.com.sa&utm_medium=long_story

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement