Selasa 20 Oct 2020 16:49 WIB

KKP Siapkan Aspek Hulu-Hilir Produksi Udang

Ini agar masyarakat siap berwirausaha menjadikan udang menjadi produk bernilai tambah

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Seorang petambak melakukan panen perdana budidaya udang vaname (ilustrasi). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan aspek hulu dan aspek hilir produksi udang.
Foto: Antara/Aji Styawan
Seorang petambak melakukan panen perdana budidaya udang vaname (ilustrasi). Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan aspek hulu dan aspek hilir produksi udang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan aspek hulu dan aspek hilir produksi udang. Melalui program klaster daya saing, Ditjen Penguatan Daya Saing Produk kelautan dan Perikanan (PDSPKP), menyiapkan sejumlah pelatihan guna meningkatkan kemampuan masyarakat dalam berwirausaha di bidang pengolahan hasil perikanan.

Sebagai langkah awal, kata Direktur Jenderal PDSPKP Artati Widiarti, Ditjen PDSPKP menggelar pelatihan dan bimbingan teknis terhadap 35 orang. Mereka terdiri atas pelaku usaha pengolahan, petambak udang, petugas penyuluh perikanan, PKK dan Dharma Wanita di Kabupaten Sambas, Kalimantan Tengah. Materi yang dibahas tentang teknologi pengolahan produk berbasis udang seperti olahan ebi furai dan tempura serta teknologi kemasan.

Baca Juga

"Jadi ketika produksi udang meningkat, masyarakat sudah siap berwirausaha dengan mengolahnya menjadi produk bernilai tambah," ujar Artati di Jakarta, Selasa (20/10).

Artati menambahkan, transfer teknologi pengolahan terkini dan pembekalan kemampuan untuk meraih sukses di masa mendatang sangat penting bagi para pelaku usaha pengolahan skala kecil. Terlebih dalam RPJMN 2020-2024, pemerintah mendorong penguatan jaminan usaha dan korporasi nelayan sebagai Proyek Prioritas Strategis. Salah satu fokusnya ialah penguatan dan peningkatan wirausaha.

"Diperlukan bimbingan agar wirausaha tumbuh, memiliki karakter yang kuat, dan kemampuan dalam penguasaan usaha. Baik kemampuan teknis dan nonteknis maupun pengalaman sehingga dengan kedua hal tersebut kesuksesan dapat diraih," ucap Artati.

Selain membuka peluang usaha, ucap Artati, bimbingan teknis merupakan salah satu upaya KKP dalam mendorong kebangkitan ekonomi pasca pandemi sekaligus memperkuat kelangsungan UMKM secara cepat dan luas. Hal ini sejalan dengan program "Pasar laut Indonesia" KKP sebagai bagian dari Program Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI). Artati berharap, melalui Program Pasar Laut Indonesia, kompetensi dan kapasitas UMKM bisa meningkat.

Dalam program ini terdapat fasilitasi dan bimbingan teknis dalam peningkatan kualitas SDM, peningkatan nilai tambah produk, peningkatan dan perluasan jangkauan pemasaran, penguatan kelembagaan usaha dan peningkatan akses pembiayaan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement