Rabu 21 Oct 2020 05:05 WIB

Lima Pemuda Muslim Masa Kini Jadi Inspirasi Dunia (2-Habis)

Penting mengetahui sejumlah pemuda-pemudi Muslim mencapai kesuksesan.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Ani Nursalikah
Lima Pemuda Muslim Masa Kini Jadi Inspirasi Dunia (2-Habis). Seorang remaja Muslim berusia 18 tahun, Yamaan Alsumadi, menerima penghargaan pemimpin Muda dari wali kota Thunder Bay, Kanada sebagai pengakuan atas karyanya mempromosikan multikulturalisme.
Foto: Jon Thompson
Lima Pemuda Muslim Masa Kini Jadi Inspirasi Dunia (2-Habis). Seorang remaja Muslim berusia 18 tahun, Yamaan Alsumadi, menerima penghargaan pemimpin Muda dari wali kota Thunder Bay, Kanada sebagai pengakuan atas karyanya mempromosikan multikulturalisme.

UBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak hanya Muslim terdahulu yang menjadi pengaruh dunia. Di masa kini banyak pemuda-pemudi Islam yang kisahnya terus menginspirasi. Berikut lima pemuda Muslim yang menginspirasi, dilansir di About Islam

Yamaan Alsumadi

Baca Juga

 

Seorang remaja Muslim berusia 18 tahun, Yamaan Alsumadi, menerima penghargaan pemimpin Muda dari wali kota Thunder Bay, Kanada sebagai pengakuan atas karyanya mempromosikan multikulturalisme. “Saya sangat senang, pasti. Banyak tanggung jawab telah diberikan kepadaku sekarang, dan itu bagus. Saya menyukai kenyataan bahwa pekerjaan yang saya lakukan mendapat pengakuan,” kata Alsumadi.

 

Dia sangat tersanjung, tapi penghargaannya bukan tentang Yamaan Alsumadi. Dia ingin orang-orang bertanya untuk apa Yamaan Alsumadi bekerja.

 

Alsumadi lahir di Yordania dan pernah tinggal di Inggris, Quebec, dan Ottawa sebelum datang ke Thunder Bay di barat laut Ontario pada 2015. Wali Kota Thunder Bay Bill Mauro memberi Alsumadi penghargaan Pemimpin Muda, salah satu dari enam Penghargaan Keamanan Komunitas Wali Kota.

 

Dalam siaran pers, pemerintah kota mengatakan dia membantu pemuda membangun keterampilan ketahanan, identitas positif, dan harga diri untuk memotivasi perubahan dalam hidup mereka dan kehidupan orang lain. Sejak 2016 dan hingga hari ini, Alsumadi menjabat sebagai wakil presiden Dewan Pemuda Multikultural Regional, membantu meluncurkan inisiatif Thunder Bay We Want, yang memfasilitasi percakapan tentang ras, rekonsiliasi, dan sekolah serta lingkungan yang aman.

 

Dia juga menyelenggarakan konferensi 200 siswa yang disebut Coming Together to Talk, berdasarkan film yang diproduksi secara lokal tentang tantangan yang dihadapi pemuda pribumi. “Saya sangat menyukai pekerjaan yang saya lakukan dengan Dewan Pemuda Multikultural Regional, bekerja dengan kaum muda untuk tetap bersekolah dan aman di Thunder Bay,” kata Alsumadi.

 

Dia biasanya akan berbicara dengan siswa yang berasal dari cagar alam yang berbeda ke DFC (Sekolah Menengah Dennis Franklin Cromarty yang semuanya Pribumi), dan akan membantu mengintegrasikan mereka ke kota baru. Seorang mahasiswa di program keperawatan Lakehead University  juga mengadakan open house di satu-satunya masjid di Thunder Bay dan mengkoordinasikan pemutaran film yang menampilkan diskusi tentang masalah-masalah seperti kolonialisme dan ras. 

 

“Open House di masjid adalah cara untuk berintegrasi dengan umat kita sebenarnya, karena kita tidak merasa diwakili media. Orang bisa datang yang biasanya tidak berinteraksi dengan Muslim dan tidak memiliki kemampuan untuk bertanya,” katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement