Selasa 20 Oct 2020 20:28 WIB

Dampak Buruk Tidur Kurang dari Tujuh Jam dalam Sehari

Dampak dari kurang tidur tidak muncul secara langsung di tubuh.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Nora Azizah
Dampak dari kurang tidur tidak muncul secara langsung di tubuh (Foto: ilustrasi tidur)
Foto: Needpix
Dampak dari kurang tidur tidak muncul secara langsung di tubuh (Foto: ilustrasi tidur)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan orang dewasa untuk tidur tujuh hingga sembilan jam per malam. Sayangnya, banyak orang justru tidak memiliki waktu untuk cukup tidur.

Melansir laman Livestrong, Selasa (20/10), banyak masalah kesehatan yang bisa timbul sebagai akibat dari kurang tidur tidak sampai tujuh jam. Hal yang perlu diwaspadai, dampak tersebut tidak muncul secara langsung pada tubuh.

Baca Juga

"Tidur yang tidak cukup melemahkan mesin kesehatan lebih awal, tetapi perlu waktu bertahun-tahun untuk melihat gejala yang signifikan secara medis dampak dari kurang tidur," ungkap Michael Twery, PhD, direktur Pusat Penelitian Gangguan Tidur AS.

Ia mengatakan, orang yang kurang tidur juga cenderung mengembangkan masalah medis di kemudian hari karena sebagai dampak kurang tidur selama bertahun-tahun. Hal membahayakan tubuh yang muncul sebagai dampak dari kurang tidur, yakni mengalami serangan jantung.

"Meskipun hasil laboratorium menunjukkan bahwa serangan jantung adalah penyebab kematian, para peneliti mulai menghubungkan titik-titik tentang bagaimana tidak cukup tidur meningkatkan peradangan dan aterosklerosis yang berkontribusi pada serangan jantung," kata Twery.

Twery melanjutkan, jika seseorang meninggal karena kanker, maka memiliki risiko penyakit yang lebih besar. Sebab, sistem kekebalan tubuh tidak bekerja secara maksimal karena kurang tidur.

Dengan kata lain, jika tidak mendapatkan cukup tidur saat ini tetapi tidak melihat gejala buruk kesehatan, bukan berarti tidak akan datang dikemudian hari. Hanya saja, dampak dari kurang tidur akan datang perlahan, bahkan tanpa disadari seseorang.

"Saat ini peneliti mempelajari populasi besar rata-rata orang yang melaporkan kurang tidur dari tujuh jam secara teratur berisiko lebih tinggi terhadap kesehatan yang buruk, penyakit, dan semua penyebab kematian," kata Twery.

Ia menambahkan, meskipun terlalu sedikit tidur bukan alasan untuk merokok. Sebagian orang ada pula yang tidur nyenyak tidak menderita konsekuensi kesehatan yang negatif.

Penting juga untuk diperhatikan bahwa ada hubungan antara masalah kesehatan dan terlalu banyak tidur. Menurut Johns Hopkins Medicine, tidur lebih dari sembilan jam per hari dikaitkan dengan diabetes tipe 2, penyakit jantung, obesitas, hingga depresi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement