Rabu 21 Oct 2020 17:52 WIB

Kondisi Anggota TGPF Intan Jaya yang Tertembak Semakin Baik

Bambang Purwoko dalam proses pemulihan di RSPAD Gatot Soebroto.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
[Dokumentasi] Kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) melakukan pengadangan terhadap rombongan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya, Jumat (9/10). Anggota TGPF Intan Jaya, Bambang Purwoko, menjadi korban dari kejadian itu.
Foto: Dok. Penkogabwilhan III
[Dokumentasi] Kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) melakukan pengadangan terhadap rombongan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya, Jumat (9/10). Anggota TGPF Intan Jaya, Bambang Purwoko, menjadi korban dari kejadian itu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya, Bambang Purwoko, sudah dalam keadaan yang semakin baik. Dalam proses kerja TGPF, Bambang ikut berkontribusi dalam diskusi secara jarak jauh dari tempat perawatan.

"Setelah sembilan hari melalui turbulensi lahir batin, spiritual, dan fisik, kini sudah semakin nyaman dan semakin baik. Saya beruntung dalam insiden ini dilakukan evakuasi cepat dan pengamanan ketat, kini dirawat oleh tenaga medis terbaik dengan fasilitas terbaik untuk penyembuhan,” kata Bambang dalam keterangan pers, Rabu (21/10).

Baca Juga

Bambang mengalami penembakan saat tim berada di tanjakan Wawogopone, Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Intan Jaya, dalam perjalanan kembali dari TKP Hitadipa. Ia tertembak di bagian kaki dan tangan. 

Saat ini, Bambang masih dirawat di RSPAD Gatot Soebroto. Kondisinya normal dan dalam proses pemulihan. 

Dosen Universitas Gajah Mada itu mengatakan, lantaran insiden yang menimpanya, dia tidak bisa mengikuti diskusi intens dalam merumuskan hasil investigasi. Namun, sebisa mungkin, dia mengatakan tetap memberikan poin-poin pemikiran lewat grup diskusi tim di grup percakapan. 

Dalam keterangan pers itu Bambang mengucapkan terima kasih kepada Menko Polhukam Mahfud mD yang memberikan kepercayaan pada dirinya untuk bergabung dalam tim. Ia juga mengapresiasi upaya dan perhatian pemerintah selama menjalani perawatan di rumah sakit.

“Senang berada di lingkungan pribadi-pribadi penuh integritas yang bekerja penuh ketekunan, kejujuran, dan kesungguhan,” ujar Bambang.

Tim investigasi lapangan telah menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pemerintah dengan bekerja sebanyak 17 hari. Ketua TGPF Intan Jaya Benny Mamoto menyerahkan hasil investigasi kepada Menko Polhukam Mahfud MD pada Rabu (21/10).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement