Kamis 22 Oct 2020 07:09 WIB

Kiai Said: Santri Harus Jihad Tanggulangi Covid-19

Santri diimbau Kiai Said untuk menanggulangi covid-19.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
 Kiai Said: Santri Harus Jihad Tanggulangi Covid-19. Foto: Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyampaikan pidato kebudayaan di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Jakarta, Selasa (22/10/2019) malam.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Kiai Said: Santri Harus Jihad Tanggulangi Covid-19. Foto: Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyampaikan pidato kebudayaan di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Jakarta, Selasa (22/10/2019) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seluruh santri di Indonesia akan memperingati Hari Santri Nasional di tengah pandemi Covid-19 pada Kamis (22/10) hari ini. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof KH Said Aqil Siroj mengimbau kepada santri untuk jihad menanggulangi Covid-19.

"Dalam konteks Indonesia dan dunia yang sedang menghadapi pandemi ini, santri harus mengambil peran untuk berjihad memberikan sumbangsih terbaiknya untuk membantu menanggulangi wabah Covid-19," ujar Kiai Said dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (22/10).

Baca Juga

Presiden Joko Widodo menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional melalui Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 22 Tahun 2015. Penetapan tanggal 22 Oktober merujuk pada tercetusnya “Resolusi Jihad” yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

"Jika dulu fatwa resolusi jihad yang dikeluarkan oleh KH. Hasyim Asy’ari dimaksudkan untuk melawan kolonialisme dan penjajahan, maka jihad hari ini adalah bersatu melawan wabah agar kita semua diberi keselamatan dan kesehatan," ucap Kiai Said.

Karena itu, pada peringatan Hari Santri tahun ini pun mengangkat tema "Santri Sehat, Indonesia Kuat". Menurut Kiai Said, tema tersebut menjadi visi bersama untuk mengabdi pada negeri.

 

"Santri Sehat, Indonesia Kuat menjadi visi bersama untuk mengabdi pada Negeri, membangun, menjaga dan merawat Ibu Pertiwi," katanya.

Selain itu, Kiai Said juga menjelaskan bahwa Indonesia yang adil, makmur serta berdaulat adalah cita-cita luhur di tengah dunia yang berubah dan bergerak dinamis dan menjadi tanpa batas. "Cita-cita itu harus diraih dengan sejumlah langkah dan strategi yang bersifat simultan dan strategis," jelasnya.

Menurut dia, santri telah terbukti mampu menjadi salah satu aktor utama dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari jerat kolonialisme. Santri juga terbukti efektif menjadi penggerak pembangunan yang mendinamisir kehidupan masyarakat sekaligus mampu bertindak sebagai penjaga persatuan dalam kebinekaan yang sangat harmonis.

 

"Santri hari ini dan santri di masa yang akan datang harus mampu menjawab tantangan zaman," kata Kiai Said.

Dia pun berharap santri mampu memenangkan pertarungan global, mengambil peran strategis dan mendedikasikan diri untuk senantiasa siap berkorban, dan memiliki kecintaan terhadap tanah air yang tinggi, serta mampu mewujudkan kemandirian Indonesia dengan daya saing yang tinggi.

"Santri tidak hanya mampu mengaji, tetapi dituntut untuk mampu menguasai berbagai bidang strategis, produktif dan progresif dalam berbagai hal," kata Kiai Said.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement