Kamis 22 Oct 2020 13:10 WIB

Target Pembangunan Jalan Bojonggede-Kemang Kelar Akhir 2020

Jalan tembus tersebut dipercaya mempermudah mobilitas warga Cibinong dan Kemang.

Buldoser bekerja di proyek pembangunan Jalan Bojonggede-Kemang, Kabupaten Bogor, Rabu (21/10).
Foto: Shabrina Zakaria
Buldoser bekerja di proyek pembangunan Jalan Bojonggede-Kemang, Kabupaten Bogor, Rabu (21/10).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Shabrina Zakaria

Satu unit buldoser dan ekskavator sedang bekerja di Jalan Nanggela, RT 06, RW 05, Desa Sukmajaya, Kecamatan Tajurhalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/10) siang WIB. Menurut penuturan seorang warga, kedua alat berat tersebut sudah hampir sepekan beroperasi di wilayahnya.

Alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum dan Pena­taan Ruang (PUPR) Kabupa­ten Bogor itu sedang melanjutkan proyek pembangunan Jalan Bojonggede-Kemang (Bomang) yang sempat terhenti. Di hamparan tanah selebar sekitar 50 meter tersebut, juga banyak warga sekitar yang menyaksikan proyek pengerjaan jalan.

Di lokasi proyek, Republika menemukan dua orang pengawas proyek Jalan Bomang, yakni Sugandi dan Makmur. Keduanya mengenakan rompi Dinas PUPR Kabupaten Bogor.

Mereka menjelaskan, buldoser dan ekskavator sedang bekerja melakukan pemerataan lahan.

Sebelumnya, lahan yang sudah dibebaskan sejak sekitar 2010, ini dulunya merupakan kebun dan beberapa rumah warga. “Ini pengerjaan buka lahan dari patok ke patok, lebarnya sekitar 50 meter,” ujar Makmur, Rabu.

Pemerataan jalan ini, menurut Makmur, telah dilaksanakan sejak 21 September 2020. Hal itu sesuai dengan surat perintah kerja (SPK) yang diterimanya. Sebelumnya, Dinas PUPR Kabupaten Bogor juga telah melaksanakan pemerataan jalan di Jalan Raya Susukan, Kecamatan Bojonggede.

Setelah pemerataan jalan di Jalan Nanggela selesai, Dinas PUPR kembali melanjutkan ke Jalan Raya Susukan untuk segera membersihkan puing dari lokasi tersebut. Kemudian, pihak kedua akan segera melakukan pengerjaan lebih lanjut. “Nanti sampahnya dirapihin, sisanya tinggal tender yang mengerjakan,” ujar Sugandi.

Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan Wilayah I Cibinong, Agus Sukwanto, menjelaskan, saat ini, proyek pembangunan Jalan Bomang sudah mencapai angka 19.03 persen, dari target awal 17,36 persen. “Artinya kita ada defiasi sekitar 1,67 persen,” kata Agus saat dikontak Republika.

Selain ada pemerataan jalan di beberapa titik, Agus menyampaikan, saat ini, ada tiga titik yang sudah sampai tahap pengecoran. Dia menuturkan, tiga lokasi tersebut memiliki kondisi yang berbeda-beda. Ada yang baru mulai tahap pengecoran, ada pula yang sudah dicor dan disambung.

Seperti yang terlihat di Jalan Tajurhalang, sejumlah warga kini sudah bisa berlalu lalang di jalan yang sudah dibeton. Baik yang menggunakan sepeda motor, mobil, bahkan anak-anak kecil, dapat bermain sepeda dengan lancar. Di tengah jalan yang sudah dicor dan disambung, masih tampak tanah merah dan ilalang tinggi yang belum dirapikan.

Menurut Agus, proyek yang menjadi jalan tembusan antara Jalan Tegar Beriman, Cibinong dan Jalan Parung, itu memiliki panjang 2.435 meter di dua sisi jalur lambat. Bentuk jalannya nanti menyerupai bentuk Jalan Tegar Beriman di kawasan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.

Agus menyatakan, selain jalur lambat, belum ada pembicaraan lebih lanjut apakah nanti dibangun flyover atau underpass di proyek tersebut. Pasalnya, di sebagian jalan ditemukan persimpangan. “Tapi dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) udah terpakai Rp 38,704 miliar, belum dengan bangunan-bangunan pelengkap,” ujarnya.

Proyek jalan yang sempat terhenti pada 2016, ini ditargetkan selesai pada 25 Desember mendatang. Dengan begitu, masyarakat dapat menikmati jalan tembus itu pada awal 2021.

Dinas PUPR Kabupaten Bogor secara terbuka kepada masyarakat menyampaikan perkembangan proyek jalan ini melalui media sosial (medsos), baik di Instagram maupun Youtube pada Selasa (20/10). Sebagian besar, warga yang berkomentar di video perkembangan Jalan Bomang di channel Youtube Dinas PUPR, mengaku tidak sabar untuk melihat hasil akhir proyek itu.

Pasalnya, pembangunan jalan dipercaya bisa mempermudah mobilitas warga. Terutama warga yang sering mondar-mandir antara Cibinong dan Kemang. “Semoga cepat jadi dan mempermudah mobilitas warga, dan yang terpenting menggerakan ekonomi Cibinong dan sekitarnya,” ucap salah satu akun bernama Bagus Aji Setyawan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement