REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, menyatakan, Sentra Pasar Burung dan Batu Akik di kawasan eks lokalisasi Dolly atau Jalan Kupang Gunung Timur I Nomor 14-16, Kota Surabaya, Jawa Timur, bisa meningkatkan roda perekonomian warga setempat.
Risma mengatakan sentra Pasar Burung dan Batu Akik luas 840 meter persegi yang diresmikan pada Rabu (21/10), merupakan usulan dari warga setempat. "Harapannya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Warga bisa mengakses perekonomiannya lebih baik. Mudah-mudahan mereka bisa jalan di masa pandemi ini," katanya di Surabaya, Kamis (22/10).
Selain itu, lanjut Risma, dapat menjadi wadah bagi pecinta burung atau komunitas burung untuk mengadakan lomba sembari berwisata kuliner. Menurut Risma, di kawasan tersebut, tak hanya terdapat Pasar Burung dan Batu Akik, melainkan berbagai jenis sentra UMKM, seperti sandal, batik hingga kerupuk.
"Tuhan memberikan kelebihan lain kepada warga di sekitaran kawasan eks lokalisasi ini, warga di sini dikaruniai talenta. Jadi sekali diajarkan itu mereka bisa mengembangkan luar biasa," katanya.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya tersebut, menuturkan, alasan menutup kawasan yang dulunya menjadi tempat lokalisasi tidak lain hanya untuk menyelamatkan masa depan anak-anak.
"Terima kasih kepada warga Putat Jaya. Saya juga mohon maaf terpaksa dulu saya harus menutup kawasan ini. Karena saya melihat masa depan anak-anak akan terganggu kalau kondisinya seperti itu," ujar Risma.
Meski saat itu sangat berat, namun Rism bertekad untuk menyelamatkan anak-anak Surabaya. Bahkan, ia mengaku mendapat berbagai ancaman saat akan menutup kawasan lokalisasi ini kala itu. "Meski saat itu berat sekali untuk saya menutup. Tapi yakinlah ini untuk masa depan anak-anak, tidak ada hal lain kecuali itu," ujarnya.
Seiring berjalannya waktu, eks Lokalisasi Dolly kini telah menjelma menjadi salah satu sentra UMKM di Surabaya. Produk dari warga di eks Lokalisasi Dolly ini pun telah memasuki berbagai pangsa pasar.
Sebagai informasi, sentra Pasar Burung dan Batu Akik ini juga dilengkapi berbagai fasilitas. Di antaranya, 104 gantangan burung untuk lomba, empat toilet, kantor, mushola, dua Pos Pam Linmas, dan lahan parkir. Terdapat pula 26 stan pedagang burung dan perlengkapan aksesoris burung, 10 stan kuliner, dan satu stan pedagang batu akik.