REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedarso Pontianak di Kalimantan Barat mendirikan tenda darurat untuk ruang IGD dengan kapasitas 10-20 tempat tidur. Tenda darurat ini sebagai antisipasi peningkatan pasien.
"Tenda darurat tersebut milik BNPB agar seluruh pasien dapat ditangani secara cepat," kata Kabid Pelayanan RSUD Pontianak, dr Eni Nuraeni di Pontianak, Sabtu (24/10).
Dia menjelaskan pendirian tenda darurat itu karena RSUD Soedarso dalam tiga hari lalu sempat kewalahan menampung lonjakan pasien terduga Covid-19 dan pasien umum. "Selain itu, jumlah pasien umum juga mengalami peningkatan, sehingga ruang dan tempat tidur di Instalasi Gawat Darurat (IGD) tidak mampu menampung lonjakan pasien," ungkapnya.
Lonjakan atau peningkatan pasien sudah terjadi sejak tiga hari terakhir, baik pasien terduga Covid-19 maupun pasien umum. "Jumlah ruang dan tempat tidur di IGD RSUD Soedarso sudah tidak mampu lagi menampung peningkatan pasien," ujarnya.
Selain itu, dengan adanya tenda darurat itu, maka tenaga medis akan lebih mudah memilah antara terduga pasien Covid-19 dengan pasien umum agar tidak bercampur dalam satu ruangan. Masyarakat juga tidak perlu resah dengan adanya lonjakan pasien, karena pihak rumah sakit akan terus melayani masyarakat dengan protokol kesehatan yang ketat agar tidak ada penularan Covid-19 di lingkungan rumah sakit.
"Pendirian tenda darurat juga akan dievaluasi, apabila terjadi penurunan lonjakan pasien, maka tenda itu akan dibongkar kembali," ungkapnya.