REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya belum menerima adanya laporan kerusakan akibat guncangan gempa Pangandaran di wilayahnya. Gempa Pangandaran dinilai hanya membuat masyarakat di Tasikmalaya terkejut.
Kepala Bidan Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya Irwan mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan kerusakan akibat gempa. Namun, BPBD Kabupaten Tasikmalaya masih terus melakukan pemantauan.
"Kalau ada kerusakan biasanya langsung ada laporan, tapi sampai sekarang belum ada laporan," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Ahad sore.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya Ucu Anwar mengatakan hal serupa. Hingga saat ini tak ada laporan kerusakan di Kota Tasikmalaya. "Kita masih terus lakukan pemantauan," kata dia.
Menurut dia, guncangan gempa di Tasikmalaya sempat dirasakan sebanyak dua kali. Waktu guncangan pertama dan kedua tak terpaut lama.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa yang terjadi pada Ahad sekira pukul 07.56 WIB di Samudera Hindia selatan Jawa berpusat pada koordinat 8,2 LS dan 107,86 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 88 km arah barat daya Pangandaran, Jawa Barat pada kedalaman 62 km. Awalnya, BMKG melaporkan gempa yang terjadi pada pukul 07.56 WIB itu memiliki kekuatan magnitudo (M) 5,9. Namun, hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 5,6.