REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu pemegang saham PT Freeport Indonesia, Freeport McMoran mengusulkan untuk PTFI tak perlu membangun pabrik pemurnian baru. Ia menilai, jika membangun smelter baru maka akan tidak efisien.
CEO Freeport McMoran, Richard Adkerson menjelaskan, pembangunan smelter baru malah akan menambah investasi yang kurang menguntungkan. Ia menilai, lebih baik PTFI mengembangkan saja smelter yang saat ini memang sudah existing.
“Jadi alternatifnya, daripada membangun smelter baru, bisa juga dengan ekspansi smelter Gresik yang sudah ada dan menambahkan fasilitas pengolahan logam mulia,” kata Adkerson dalam conference call kinerja kuartal III 2020, Senin (26/10).
Smelter konsentrat yang dioperasikan PT Smelting Gresik saat ini memiliki kapasitas satu juta ton konsentrat tembaga. Jika dilakukan ekspansi sebesar 30 persen terhadap fasilitas eksisting, kapasitasnya hanya bertambah 300 ribu ton konsentrat tembaga. Sementara untuk pembangunan smelter baru, direncanakan memiliki kapasitas hingga dua juta ton konsentrat tembaga.