REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga, Republik Indonesia Zainuddin Amali mengatakan, penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tahun 2021 yang akan dituan-rumahi oleh Indonesia, menjadi momentum yang tepat untuk bersatu dan bangkit.
"Itu sesuai dengan tema Hari Sumpah Pemuda tahun ini," katanya pada diskusi dengan tema "Piala Dunia U-20 2021, Panggung Anak Muda Indonesia" yang digelar secara virtual, Selasa (27/10).
Ia juga menyampaikan, tidak dapat dipungkiri bahwa pandemi COVID-19 sangat berdampak pada semua lini, termasuk juga bidang olahraga.
Semua kegiatan yang harus dilakukan tahun 2020 harus diundur seperti PON, Olimpiade, pelatnas, pelatda harus terhenti. Semua atlet harus berlatih secara mandiri dipandu oleh pelatih secara virtual.
"Memang diawal-awal kita mengutamakan keselamatan supaya tidak tertular. Begitu normal baru diberlakukan, secara perlahan atlet mulai berlatih meski dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat," katanya.
Sementara Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI), Mochammad Iriawan, menyebutkan Penyelenggaraan Piala Dunia U-20 ini menjadi kesempatan bagi pemain muda untuk mengasah daya saing mereka, serta melihat kemampuan tim dari 24 negara lainnya.
Ia mengaku merasa senang melihat antusiasme dan dukungan masyarakat, termasuk dengan diadakannya diskusi ini yang digagas oleh BaBe.
"Harapan kami, para pemain muda ini dapat berkembang dan menginspirasi generasi muda lainnya," katanya.